Bagian-Bagian dan Fungsi Mikroskop Monokuler
Mikroskop secara sederhana didefinisikan sebagai alat optik atau alat yang menggunakan cermin dan atau lensa dalam sistem kerjanya, untuk melihat suatu benda sangat kecil. Benda sangat kecil tersebut tidak dapat dilihat mata tanpa alat bantu. Misalnya kita mengamati daun. Mata biasa hanya melihat bentuk daun, warna, dan tulang daun. Jaringan yang ada pada daun hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop.
Mikroskop yang pertama kali ditemukan merupakan mikroskop monokuler. Mikroskop yang mempunyai satu lensa okuler. Mikroskop ini kemudian mengubah dunia penelitian, khususnya ilmu pengetahuan alam yang meneliti mikroorganisme atau mikrobiologi. Ilmu tentang daur hidup virus, bakteri, dan jamur berkembang sangat cepat sejak ditemukannya mikroskop.
Mikroskop monokuler adalah jenis mikroskop paling sederhana yang dapat ditemui. Meski sudah berkembang menjadi mikroskop dengan teknologi listrik sebagai pencahayaan, mikroskop ini relatif tidak banyak mengalami perubahan. Di laboratorium hakikat ilmu biologi di sekolah-sekolah banyak yang masih menggunakannya.
Secara umum, mikroskop monokuler mempunyai bagian dan fungsi yang sama dengan mikroskop binokuler. Yang membedakan hanya jumlah lensa okulernya saja, membuat hasil pengamatan mikroskop binokuler lebih lengkap.
Mikroskop monokuler, bagian dan fungsinya dijelaskan di bawah ini dengan membaginya menjadi dua, yaitu bagian yang merupakan alat optik dan non optik. Bagian dan fungsi tersebut secara lebih lengkap dijelaskan juga dalam gambar.
Bagian dan Fungsi Optik Mikroskop Monokuler
Sesuai gambar di atas, mikroskop monokuler yang digunakan adalah mikroskop dengan mengandalakan cahaya matahari sebagai penerangan. Oleh karena itu ada beberapa lensa dan cermin yang digunakan pada mikroskop ini. Lensa dan cermin atau alat optik yang digunakan dan fungsinya diuraikan secara singkat di bawah ini.
1. Lensa Okuler
Lensa okuler adalah lensa yang dekat dengan mata pengamat. Bagian ini berfungsi memperbesar kembali objek yang telah diperbesar oleh lensa objketif. Perbesaran lensa okuler umumnya 6, 10, sampai 12 kali. Perbesaran membuat objek yang sangat kecil dapat dilihat oleh manusia. Karena lensa okuler pada monokuler hanya satu, maka bentuk objek yang diamati dan terlihat adalah datar atau 2 dimensi.
2. Lensa Objektif
Lensa onjektif adalah lensa yang dekat dengan objek. Biasanya pada mikroskop terdapat 3 lensa objektif dengan perbesaran yang berbeda-beda, mulai dari 10, 20, 100, sampai 500 kali. Ketika meneliti objek, maka perbesaran yang diinginkan menentukan lensa objektif yang dipakai. Ada pula yang melakukan pengamatan dengan sengaja dari perbesaran kecil hingga optimal agar terlihat lebih jelas.
3. Diafragma
Diagfragma pada mikroskop berfungsi sama dengan pupil pada mata manusia. Difragma berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang masuk mengenai objek. Oleh karena itu, difragma terletak di bawah meja preparat atau sedikit di bawah objek. Dengan pengaturan cahaya, maka pengamatan berlangsung lebih optimal. Objek akan nampak lebih jelas. Pada mikroskop yang telah menggunakan energi listrik sebagai sumber cahaya, difragma tidak ada. Pencahayaan mikroskop dengan lampu sudah dibuat sedemikian rupa agar menghasilkan penampakan objek yang sangat jelas.
4. Kondesor
Pada mikroskop cahaya monokuler, tidak hanya terdapat diafragma untuk memfokuskan cahaya. Kondensor terletak tepat di bawah objek pengamatan, berfungsi mengumpukan cahaya sebelum dipantulkan mengenai benda dan diatur banyaknya cahaya yang masuk oleh diafragma. Cahaya difokuskan penting karena cahaya yang mengenai benda teratur akan dipantulkan menyebar. Kondensor akan mengatur agar cahaya sedemikian rupa sehingga terpantul pada satu tempat.
5. Cermin
Pada mikroskop monokuler, cermin berfungsi untuk menerima cahaya dari luar. Sumber cahaya yang diterima cahaya umumnya adalah cahaya matahari dan atau lampu dalam ruangan. Cahaya yang diterima oleh cermin ini kemudian dipantulkan ke kondensor untuk dikumpulkan dan difokuskan menerangi objek atau preparat. Selain itu, cermin juga memantulkan cahaya ke arah diafragma .
Pada dasarnya alat optik saling bekerjasama satu sama lain. Diafragma, kondensor, dan cermin tidak dapat memberikan cahaya yang optimal pada preparat jika salah satunya tidak berfungsi. Demikian juga keseluruhan bagian mikroskop.
Bagian dan Fungsi Non Optik Mikroskop Monokuler
Bagian non optik mikroskop monokuler adalah bagian mikroskop yang tidak berkaitan dengan alat optik atau tidak berkaitan dengan fungsi cermin dan lensa. Bagian ini sebagian besar terbuat dari plastik dan sedikit besi. Bagian non optik antara lensa monokuler dan binokuler sama.
1. Lengan Mikroskop
Lengan mikroskop berguna untuk memegang mikroskop saat penelitian agar pengamat stabil dan fokus pada objek. Selain itu, lengan ini berfungsi sebagai pegangan jika mikroskop akan dipindahkan. Jika kita memegang bagian lain dari mikroskop dikhawatirkan akan merusak fungsi mikroskop.
2. Tabung Mikroskop
Tabung mikroskop adalah sebuah bentuk memanjang seperti tabung yang menghubungkan antara lensa okuler dan lensa objektif. Tabung ini dibentuk agar bayangan benda yang diterima lensa objektif dengan perbesaran tertentu akan langsung terpantul dan diterima lensa okuler. Jika sudah masuk pada lensa okuler, maka mata manusia yang mengamati akan langsung membentuk bayangan baru yang lebih besar dan diolah dalam syaraf. Objek yang sebelumnya tidak terlihat bentuknya menjadi tampak nyata.
3. Revolver
Revolver biasanya terletak di dekat lensa objektif. Dengan bantuan revolver yang diputar, maka lensa ojektif dapat disesuaikan dengan perbesaran yang diinginkan. Setiap revolver diputar, maka cahaya dan harus menyesuaikan dan diatur ulang agar teramati dengan tepat.
4. Makrometer
Makrometer atau pengatur kasar berfungsi menaikkan dan menurunkan tabung dengan cepat agar mendekat preparat yang berisi objek atau spesimen pengamatan. Ini diperlukan karena ukuran lensa objeltif berbeda-beda. Ketika lensa obejetif yang akan digunakan diubah, maka makrometer harus difungsikan.
5. Mikrometer
Mikrometer juga membuat tabung mikroskop naik dan turun. Hanya saja gerakannya lebih lambat. Biasanya digunakan ketika pengamat hanya membutuhkan sedikit gerakan tabung dan hati-hati agar objek nampak lebih jelas. Mikrometer disebut juga pengatur atau pemutar halus.
6. Meja Mikroskop
Meja mikroskop atau meja preparat digunakan untuk meletakkan objek yang akan diamati. Objek tersebut berupa preparat, sebuah benda seperti kaca yang diisi dengan spesimen yang akan diamati. Terdapat cara khusus untuk membuat preparat ini. Agar preparat terletak tepat di tengah dan stabil maka terdapat penjepit preparat. Di dekat meja ada tombol yang juga diputar untuk menaik dan turunkan preparat atau bergerak ke samping kanan dan kiri.
7. Kaki Mikroskop
Sama fungsinya dengan kaki manusia, kaki mikroskop berfungsi menopang seluruh bagian mikroskop. Kaki juga membuat mikroskop stabil dan tidak mudah jatuh ketika diletakkan di atas meja.
Itulah sedikit penjelasan tentang mikroskop monokuler, bagian dan fungisnya secara lengkap. Banyak manfaat dari mikroskop yang dapat kita ambil diantaranya untuk mengetahui jaringan tumbuhan dan jaringan hewan maupun jaringan penyusun tubuh manusia. Semoga bermanfaat.