Sponsors Link

Metamorfosis Nyamuk Dari Telur Hingga Nyamuk Dewasa

Sponsors Link

Metamorfosis nyamuk adalah satu dari contoh metamorfosis yang terjadi di hewan kelas insekta. Metamorfosis ini bisa dikatakan sempurna sebab di dalam proses metamorfosis yang terjadi, nyamuk akan melewati 4 tahap perubahan dari mulai telur kemudian berubah menjadi larva, pupa dan terakhir menjadi nyamuk dewasa. Berikut akan kami jelaskan tentang metamorfosis nyamuk selengkapnya.

Untuk tahapan metamorfosis nyamuk diawali dengan stadium telur, stadium larva kemudian dilanjutkan dengan stadium pupa dan akhirnya berubah menjadi nyamuk dewasa.

1. Stadium Telur

Tahap metamorfosis nyamuk diawali dari proses pembuahan sel telur nyamuk betina yang dilakukan oleh spermatozoa nyamuk jantan yang kemudian menghasilkan zigot berbeda dengan metamorfosis lebah. Pembuahan akan menghasilkan telur dan telur akan diletakkan di permukaan air yang dilakukan induk betina.

Untuk permukaan air yang digunakan sebagai habitat telur nyamuk adalah perairan tenang serta memiliki kelembaban tinggi. Namun, pemilihan air juga tergantung dari masing masing jenis nyamuk. Pada nyamuk anopeles akan meletakkan telur pada permukaan air secara satu per satu atau bergerombol namun saling terlepas dan telur nyamuk anopeles juga memiliki alat untuk mengapung.

Untuk jenis nyamuk culex akan meletakkan telur di atas permukaan air secara bergerombol atau menyatu membentuk rakit sehingga bisa mengapung. Sementara untuk nyamuk Aedes akan meletakkan telur serta menempel terapung di permukaan air atau menempel pada permukaan benda yang menjadi tempat air di batass permukaan air serta tempatnya.

Untuk nyamuk mansonia akan meletakkan telur dengan cara menempel di tumbuhan air serta diletakkan bergerombol membentuk seperti karangan bunga. Pemilihan tempat ini akan dilakukan induk nyamuk dengan memakai reseptor yang terletak di bagian bawah perutnya.

Reseptor tersebut berguna untuk sensor suhu serta kelembapan. Sesudah lokasi ditemukan, maka nyamuk akan mulai mengerami telur yang memiliki panjang tidak sampai dari 1 mm, disusun secara satu garis baik itu kelompok atau sendiri sendiri. Sementara jenis nyamuk lain akan meletakkan telur dengan cara digabungkan membentuk seperti rakit yang jumlahnya sekitar 300 telur.

Telur nantinya akan ada dalam periode inkubasi atau pengeraman. Inkubasi sempurna akan terjadi pada musim dingin dan sesudah itu barulah larva akan mulai keluar hampir dalam waktu yang bersamaan.

Pada fase telur, habitat air merupakan faktor yang terpenting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan telur nyamuk. Jika air mengering, maka telur nyamuk tersebut akan mati. Biasanya, fase telur ini akan terjadi selama 2 sampai 3 hari dan akhirnya akan menetas menjadi larva.

2. Stadium Larva

Sesudah telur nyamuk menetas, maka larva nyamuk yang disebut dengan jentik akan keluar dari cangkangnya kemudian akan terus tumbuh pada permukaan air. Stadium larva ini tidak hanya terjadi pada nyamuk namun juga terjadi pada metamorfosis kumbang. Di dalam proses tersebut, akan terjadi 4 tahap pertumbuhan selama 7 sampai 10 hari sampai akhirnya ada di tahap metamorfosis nyamuk yang berikutnya yakni pupa.

Pada 4 tahap pertumbuhan yang terjadi, nyamuk akan berubah bentuk dan jumlah bulu halus di tubuhnya juga bertambah. Pertumbuhan dari jentik atau larva nyamuk terjadi karena beberapa faktor yakni suhu air, ketersediaan dari bahan makanan serta ada atau tidaknya predator pada ekosistem perairan di habitatnya tersebut.

Ini dilakukan nyamuk karena memang jentik nyamuk dijadikan mangsa untuk beberapa jenis biota perairan seperti moluska, ikan dan beberapa jenis biota air lainnya. Pertumbuhan dari jentik nyamuk ini akan sangat terpengaruh dengan nutrisi, temperatur dan juga predator. Jentik sendiri akan bernapas dengan saluran udara di bagian ujung ekor.

Pupa umumnya juga aktif seperti larva, namun akan bernapas lewat tanduk thorakis di gelung thorakis. Umumnya, jentik jentik nyamuk ini akan makan mikroorganisme namun ada juga jentik yang memangsa jentik dari spesies lainnya.

3. Stadium Pupa

Stadium berikutnya dari metamorfosis nyamuk adalah stadium pupa. Sesudah selama 1 minggu menjadi larva, maka jentik nyamuk akan massuk ke tahapan terakhir yakni di perairan. Larva nyamuk akan berubah menjadi pupa atau kepompong yang bertujuan untuk mempersiapkan tubuhnya menjadi nyamuk dewasa yang sudah siap untuk terbang.

Di dalam fase tersebut, pupa akan berada dalam kondisi inaktif. Namun meski dalam kondisi inaktif, fungsi dari fisiologis pernapasan nyamuk masuk tetap berfungsi. Nyamuk masih menyerap oksigen dari udara lewat corong nafas di bagian atas pupa berbeda dengan sistem pernapasan pada katak.

Di dalam fase metamorfosis nyamuk ini, biasanya akan terjadi selama 12 hari. Selama beberapa hari tersebut, sayap halus akan mulai terbentuk yang nantinya akan dipakai untuk terbang dalam fase metamorfosis berikutnya.

4. Stadium Nyamuk Dewasa

Sesudah fase pupa yang terjadi selama 12 hari, maka seekor nyamuk dewasa sudah siap untuk terbang dan menghisap darah manusia. Nantinya, nyamuk akan memiliki salah satu dari 2 jenis kelamin yakni nyamuk jantan atau nyamuk betina. Untuk nyamuk jantan umumnya akan lebih dulu keluar dari pupa dibandingkan dengan nyamuk betina.

Jika nyamuk jantan dan betina suda sama sama keluar dari pupa, maka nyamuk akan melakukan proses kawin dan nyamuk betina akan beritirahat selama 2 hari sebelum akan mulai mencari darah. Umumnya, nyamuk betina akan kawin sebanyak 1 kali selama hidup yang terjadi 24 hingga 48 jam sesudah keluar dari kepompong.

Nyamuk dari kepompong pupa yang cukup dewasa serta siap terbang sudah memiliki organ yang lengkap seperti belalai, antena, dada, kaki, sayap, mata berukuran besar dan juga perut yang kemudian kepompong pupa akan disobek di bagian atasnya. Tahap keluarnya nyamuk dari kepompong ini adalah tahap yang paling penting sebab nyamuk harus keluar dari air tanpa melakukan kontak langsung dengan air sehingga hanya bagian kaki yang nantinya akan bersentuhan dengan permukaan air.

Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Hewan