Penjelasan Lengkap Proses Metamorfosis Kupu-Kupu
Kupu-kupu yang kita biasa lihat dan ketahui memiliki sayap dengan warna yang cerah dan cantik, namun sebelum itu terjadi, mereka melalui metamorfosis. Metamorfosis dibagi menjadi dua, yaitu sempurna dan tak sempurna. Perbedaan metamorfosis sempurna dan tak sempurna terletak pada bentuknya di setiap siklus. Metamorfosis sempurna memiliki bentuk yang berbeda-beda di setiap siklusnya. Sedangkan tidak sempurna, bentuknya sama atau hampir sama pada setiap siklusnya.
Seperti halnya metamorfosis katak, kupu-kupu mengalami metamorfosis sempurna. Dimana kupu-kupu melalui sebuah transformasi dari telur, ulat, pupa atau kepompong, hingga akhirnya menjadi seekor kupu-kupu.
Kupu-kupu berbeda dengan ngengat. Walaupun keduanya serangga dan sama-sama melalui metamorfosis, kupu-kupu memiliki sayap yang lebih cerah dan berwarna dan lebih aktif di siang hari. Ngengat memiliki sayap yang berwarna gelap dan lebih aktif dalam mencari makan di malam hari. Tak hanya itu, kupu-kupu memiliki antena yang panjang, sementara ngengat memiliki antena yang pendek dan berbulu.
Setiap tahap dalam siklus hidup kupu-kupu memiliki tugas dan tujuan yang berbeda. Tugas-tugas yang dijalankan pada tiap tahap akan membantu metamorfosis kupu-kupu yang berawal dari hanya sebuah telur kecil sehingga akhirnya menjadi kupu-kupu dewasa yang bisa terbang menggunakan sayap indahnya. Berikut ini tahap-tahap metamorfosis kupu-kupu:
1. Tahap Pertama: Telur
Telur kupu-kupu sangatlah kecil. Beberapa berbentuk bulat, dan ada yang berbentuk oval. Bentuk telur tergantung spesies kupu-kupunya. Telur-telur tersebut biasanya diletakkan di daun tanaman, jadi memang sulit untuk menemukannya. Akan tetapi, tidak semua kupu-kupu bertelur di atas daunnya. Ada juga yang bertelur di bawah daunnya, di bunga, bahkan di batang daun.
Spesies kupu-kupu yang berbeda juga bertelur pada musim yang berbeda, baik itu pada musim semi, musim panas, atau musim gugur. Namun, semuanya bertelur dengan jumlah yang sangat banyak agar seandainya ada yang tidak bertahan, masih ada yang bertahan. Tergantung spesiesnya, ada telur yang menetas dalam hanya beberapa minggu, tetapi ada juga yang menetas ketika cuacanya cukup hangat.
2. Tahap Kedua: Ulat (Larva)
Ketika telurnya menetas, seekor ulat keluar. Biasanya ulat tidak hidup untuk waktu yang lama dan hanya makan. Karena telur kupu-kupu berada di atas daun tanaman, maka ulat yang sudah menetas akan makan daun tersebut. Daun sangat penting bagi ulat, karena mereka tidak akan makan semua tipe daun. Ukuran ulat sangat kecil, maka mereka tidak dapat pergi ke tanaman lain. Akan tetapi, semakin banyak ia makan, semakin besar badannya. Pada umumnya, ulat dewasa seratus kali lebih besar dari telurnya.
Ulat harus terus makan agar mereka dapat tumbuh dengan cepat. Semakin banyak mereka makan, semakin besar mereka akan bertumbuh. Kulit mereka tidak meregang atau tumbuh, jadi kulit lama mereka akan mengelupas beberapa kali selama ia tumbuh. Fase pengelupasan ini terjadi selama empat atau lima kali, karena semakin besar ulat bertumbuh, semakin sempit kulitnya.
3. Tahap Ketiga: Kepompong (Pupa)
Ketika proses pertumbuhan ulat sudah selesai, mereka membentuk kepompong atau pupa. Dari luar, ulat terlihat seakan-akan hanya istirahat dan tidak melakukan apa-apa, namun sebenarnya ulat sedang berubah dengan cepat di dalam. Sel-sel yang ada dalam larva sedang tumbuh dan akan menjadi kaki, sayap, mata, dan bagian-bagian lainnya dari kupu-kupu dewasa. Sel-sel dari larva tersebut akan menjadi tenaga untuk sel dewasa yang sedang tumbuh.
Kepompong biasanya terletak di bawah cabang pohon, di antara dedaunan, atau di bawah tanah. Kepompong tersebut bersifat keras agar dapat melindunginya dari predator dan cuaca ekstrim. Tahap ini bisa berlangsung selama beberapa minggu, sebulan, bahkan dua tahun untuk beberapa spesies kupu-kupu.
4. Tahap Keempat: Kupu-Kupu Dewasa
Setelah ulat selesai berubah di dalam kepompong, kupu-kupu dewasa akan keluar. Ketika baru keluar dari kepompong, sayapnya sangat lembut dan terlipat terhadap tubuhnya karena semua bagian barunya harus muat di dalam kepompong. Darah akan terpompa ke arah sayapnya agar kupu-kupu tersebut dapat terbang. Pada awalnya, mereka tidak pandai terbang. Kupu-kupu dewasa biasanya baru dapat terbang dengan sempurna dalam waktu 3 atau 4 jam. Kemudian, ia akan pergi mencari pasangan untuk berkembangbiak.
Selain perbedaan yang jelas antara tubuh ulat dan kupu-kupu, tugas mereka juga berbeda. Tugas ulat adalah untuk makan, sementara tugas kupu-kupu adalah untuk berkembangbiak dan bertelur. Ada beberapa spesies kupu-kupu yang mendapatkan tenaga dari makan nektar, namun ada juga beberapa spesies yang tidak makan sama sekali.
Ketika seekor kupu-kupu dewasa minum nektar, mereka menggunakan lidahnya yang memiliki fungsi mirip dengan sedotan. Ada beberapa spesies kupu-kupu yang hampir tidak pernah menghampiri bunga. Sebagai gantinya, mereka mendapatkan gizi dari getah pohon, hewan yang sudah membusuk, atau materi organik yang lain.
Kebanyakan kupu-kupu dewasa hanya hidup selama satu atau dua minggu, terutama mereka yang hidup di alam liar dimana ada banyak predator. Akan tetapi, ada beberapa spesies yang hibernasi selama musim dingin dan dapat hidup selama beberapa bulan. Setelah berhibernasi, mereka bermigrasi ke tempat yang suhunya lebih hangat.
Karena jangka waktu hidup kupu-kupu sangat sebentar, tugas mereka untuk mencari pasangan sangatlah penting. Ketika sudah menemukan pasangan, ia akan bertelur dan siklus hidupnya akan berulang lagi dari awal, mulai dari telur menjadi seekor ulat, berbentuk menjadi kepompong, sampai akhirnya menjadi seekor kupu-kupu lagi.