Sponsors Link

3 Klasifikasi Materi dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Sponsors Link

Kalian mungkin sudah mengerti apa itu materi, ya. Materi adalah segala objek yang menempati ruang dan memiliki massa serta volume. Bisa dibilang semua yang ada di alam ini baik terlihat maupun tidak terlihat oleh mata adalah suatu materi. Untuk mempermudah dalam mengamati sifat dan bentuk dari materi, maka para ilmuwan sepakat untuk mengklasifikasikan materi menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama adalah materi yang merupakan zat tunggal, nantinya kalian akan menemukan dua jenis zat tunggal di alam, unsur dan senyawa. Sedangkan kelompok kedua adalah zat campuran. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing klasifikasi materi ini.

1. Unsur

Pengertian unsur adalah zat tunggal dimana tidak bisa diuraikan menjadi zat lainnya walaupun dengan reaksi kimia. Setiap unsur yang ada di muka bumi ini dilambangkan dengan menggunakan satu huruf awal nama unsur tersebut dan ditulis dengan huruf besar (kapital). Bila ada unsur yang mempunyai huruf depan sama, maka dibedakan dengan menambahkan satu huruf kecil di belakangnya. Dengan cara yang diusulkan oleh Jons Jacob Berzellius (1779 – 1848) ini, maka kita menjadi mudah dalam mengingat nama unsur.

Unsur sendiri dapat digolongkan menjadi tiga baigan, yaitu:

  • Unsur Logam

Pada umumnya, mungkin kalian akan langsung berfikir kalau logam itu besi. Tidak salah memang, besi adalah salah satu jenis logam yang dapat dengan mudah kalian temui dalam kehidupan sehari-hari. Tapi, sebenarnya masih banyak jenis-jenis logam yang lainnya. Secara sifatnya, unsur logam terlihat mengkilap, memiliki titik lebur yang rendah, dapat menahan tekanan, dapat menjadi penghantar arus listrik, bisa dibentuk dengan cara ditempa dan bisa menghantarkan kalor/ panas.

Karena sifatnya yang bisa dibentuk dan mampu menahan tekanan, maka unsur-unsur logam banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya besi (Fe) dijadikan pagar rumah. Seng (Zn) untuk atap rumah. Atau emas (Au) yang biasa kamu jadikan perhiasan. Dan tembaga (Cu) yang banyak dijadikan alat-alat perlengkapan memasak. Tapi, unsur logam tidak selalu berbentuk padat, loh. Ada juga yang cair, contohnya adalah air raksa.

  • Unsur Non-Logam

Bila unsur logam terlihat mengkilap, maka unsur-unsur non-logam adalah kebalikannya. Selain itu, unsur non-logam juga bukan penghantar listrik yang baik, dan tidak bisa ditempa. Secara umum unsur-unsur non-logam memang bukanlah penghantar panas yang baik, namun unsur granit adalah anomalinya. Granit adalah unsur non-logam yang bisa menghantarkan panas dengan baik.

Beberapa contoh unsur non -logam yang banyak kalian temui di sekitar adalah, yodium (I) yang terdapat dalam garam dapur. Atau kalsium (Ca) yang terdapat pada tulang.

  • Unsur Semi-Logam (Metaloid)

Unsur-unsur yang masuk dalam golongan ini contohnya adalah silikon (Si) yang banyak terdapat di alam. Silikon banyak terdapat pada kerak bumi, hampir 28% komponen kerak bumi adalah silikon. Silikon banyak digunakan dalam peralatan pemotong dan pengamplas. Juga bisa digunakan sebagai semi konduktor dan bahan untuk membuat gelas dan keramik.
Unsur semi-logam ini memiliki sifat diantara logam dan non-logam. Seperti contoh lainnya adalah germanium (Ge), germanium dapat berfungsi sebagai isolator pada temperatur rendah, namun bisa menjadi konduktor pada temperatur tinggi. Karenanya unsur ini masuk ke dalam golongan semi-logam karena keunikan sifatnya ini.

2. Senyawa

Secara pengertiannya, senyawa adalah gabungan dari berbagai unsur yang terbentuk karena reaksi kimia. Sifat senyawa yang terbentuk ini akan mempunyai sifat yang berbeda dari unsur-unsur penyusunnya. Contohnya adalah air (H2O) yang terbentuk dari dua atom hidrogen (H) dan satu atom oksigen (O). Hidrogen dan oksigen yang merupakan gas yang terdapat di udara, kemudian membentuk air yang memiliki sifat berbeda sama sekali dari hidrogen yang ringan dan mudah terbakar serta oksigen yang dibutuhkan untuk pembakaran.

Ada banyak contoh senyawa yang bisa kalian temukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya C6H8O6 atau yang biasa disebut asam askorbat yang merupakan salah satu senyawa penyusun vitamin C. Atau NaCl yang biasa kalian sebut garam dapur. Kesemuanya adalah hasil dari reaksi kimia yang bisa disengaja oleh manusia atau terbentuk sendiri di alam.

3. Zat Campuran

Klasifikasi materi yang terakhir adalah campuran. Campuran dapat diartikan sebagai gabungan dari beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa mengetahui reaksi kimianya. Atau bisa juga diartikan kalau campuran terdiri dari beberapa unsur ataupun senyawa.

Hal terpenting yang membedakan antara campuran dengan senyawa adalah, campuran tidak terjadi karena adanya reaksi kimia. Dan untuk membentuk campuran tidak diperlukan komposisi massa yang tetap dari zat penyusunnya. Hasil dari campuran juga masih memiliki kesamaan sifat dari masing-masing penyusunnya. Kesemua ini yang membedakan campuran dengan senyawa. Berdasarkan hasil pencampurannya, campuran dibagi menjadi dua.

  • Campuran homogen

Campuran homogen adalah campuran antara dua zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi. Kalian biasa mengenal campuran homogen dengan nama larutan. Contoh mudah larutan atau campuran homogen adalah campuran air dengan gula membentuk air gula. Padatan gula akan larut sempurna dalam air. Kalian tidak akan bisa membedakan lagi antara gula dan air di dalam larutan ini.
Contoh lainnya pada logam adalah stainless steel, yang biasa kalian gunakan pada sendok garpu atau pada alat-alat kedokteran. Stainless steel adalah gabungan dari besi, krom dan nikel. Ketika ketiganya sudah bersatu, kalian tidak akan bisa membedakannya lagi mana besi mana krom dan nikel.

  • Campuran heterogen

Campuran heterogen adalah campuran antara dua zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih bisa di pisahkan. Berdasarkan ukutan partikelnya, campuran heterogen dibedakan menjadi suspensi dan koloid.
Pada suspensi, partikel-partikelnya hanya bisa kalian lihat dengan menggunakan bantuan mikroskop. Contohnya adalah campuran air dengan minyak, atau air sungai yang tercampur dengan lumpur dan tanah.
Sedangkan pada koloid, ukuran partikelnya hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop ultra. Sebagai contoh dari koloid adalah, air susu yang merupakan campuran berbagai macam zat dan lemak, asap yang terjadi dari proses pembakaran, kabut yang terjadi di pagi hari, dan lain-lain.

Semoga artikel ini akan membantu kalian dalam memahami klasifikasi materi.

Sponsors Link
, , , , ,
Oleh :
Kategori : Kimia