Sponsors Link

3 Jenis Pelapukan Beserta Contohnya

Sponsors Link

Pelapukan merupakan bentuk perubahan atau perusakan dari batuan dan membutuhkan waktu yang sangat lama. Sebagian besar proses pelapukan dipengaruhi oleh faktor cuaca. Pada batuan yang mengalami proses pelapukan nantinya akan berubah bentuk menjadi tanah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pelapukan adalah proses yang berhubungan dengan penghancuran bahan dari tumbuhan dan hewan oleh adanya aktivitas jasad renik atau jamur.

Pengertian lain mengenai pelapukan yakni proses alamiah akibat bekerjanya gaya-gaya alam, berupa kimia maupun fisika yang menyebabkan terjadinya pemecah belahan, penghancuran, hingga transformasi batuan dan mineral penyusun menjadi materi lepas di permukaan Bumi.

Jenis-Jenis Pelapukan

Pelapukan sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Jika dilihat berdasarkan penyebabnya, proses pelapukan dibedakan menjadi 3 jenis, antara lain:

Pelapukan Fisis atau Mekanis

Pelapukan fisis merupakan pelapukan yang merombak batuan tanpa adanya perubahan kimia pada mineral-mineral penyusun. Pelapukan fisika terjadi karena adanya proses pemuaian, perubahan suhu yang tiba-tiba, pembekuan, dan perbedaan suhu yang sangat besar saat siang dan malam hari.

Warna Mineral Menyebabkan Perbedaan Pemuaian

Proses pemuaian mineral-mineral ketika mengalami kenaikkan suhu dapat disebabkan karena adanya perbedaan warna mineral pembentuk batuan. Sehingga nantinya bidang perbatasan antara mineral akan retak sehingga akhirnya pecah.

Perubahan Suhu Tiba-Tiba

Kawasan padang pasir atau gurun tentu akan terasa sangat panas terutama di siang hari. Namun apabila hujan turun secara tiba-tiba, terjadi penurunan suhu secara mendadak. Di saat yang sama terjadi kerutan pada batuan yang berlangsung secara tiba-tiba sehingga menghancurkan butu gurun yang terkadang diiringi oleh suara berdentang.

Pelapukan batuan dengan proses tersebut dapat disebut juga sebagai insolasi.

Pembekuan Air

Sebagian batu mempunyai celah atau retakan pada bagian dalam karena adanya gaya tektonik bumi. Ketika air hujan masuk ke dalam celah-celah batuan dan terperangkap di dalamnya. Pada waktu tertentu terjadi penurunan suhu hingga di bawah 0 derajat, maka air di dalam batu berubah menjadi beku atau es.

Perlu diketahui jika volume es lebih besar dibandingkan dengan air, maka es yang berada di dalam batu memperbesar retakan pada batuan. Jika terjadi selama terus menerus, semakin lama batuan tersebut pecah menjadi potongan lebih kecil.

Perbedaan Suhu Antara Siang Dan Malam

Saat siang hari suhu udara sangat panas sehingga batuan mengembang, dan di malam hari suhu udara turun menjadi lebih dingin. Proses penurunan suhu yang berlangsung dengan cepat tersebut mengakibatkan batuan menjadi retak hingga akhirnya pecah dan hancur, mengubah batu menjadi kepingan yang sangat kecil.

Proses pelapukan ini banyak terjadi di kawasan padang pasir atau gurun seperti di Timur Tengah. Di sana suhu udara pada siang hari mencapai 60o C dan turun saat malam hari secara drastis yakni 2 hingga 0 derajat celcius.

Pelapukan Kimiawi

Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi karena adanya reaksi kimia pada batuan, seperti karbonasi, oksidasi, dan dehidrasi (penguapan). Pada pelapukan kimiawi tidak hanya mengubah bentuk dari batuan tetapi juga mengubah struktur kimianya.

Contoh hasil pelapukan kimiawi antara lain:

Ponor

Ponor merupakan lubang masuk aliran air ke dalam tanah di daerah kapur yang relative dalam. Ponor terbagi menjadi 2 jenis yakni pipa karst dan dolin.

Pipa karst mempunyai bentuk seperti pipa yang terbentuk dari larutan batuan kapur oleh air. Karena adanya proses pelarutan batuan ini disebut sebagai pipa karst korosi. Jika terjadi pada tanah terban, pipa karst disebut sebagai pipa karst terban atau yama-type.

Dolin terbagi menjadi 2 macam, pertama yakni dolin korosi yang terbuat karena adanya proses pelarutan batuan oleh air. Pada dasar dolin terdapat endapan tanah berwarna merah (terra rossa). Dan kedua adalah dolin terban yang terbentuk karena runtuhnya atap gua kapur.

Karren

Pada daerah kapur umumnya terdapat celah atau alur yang disebabkan oleh pelarutan air hujan. Celah tersebut biasanya berada di daerah kapur dengan kondisi tanah dangkal. Pada perpotongan celah-celah ini biasanya ditemukan lubang kecil yang dikenal dengan nama karren.

Pelapukan Biologis atau Organis

Pelapukan biologis terjadi karena adanya proses organis yang disebabkan oleh makhluk hidup misal tumbuhan, hewan, dan manusia ataupun aktivitas organisme. Dapat dikatakan jika pelapukan biologis merupakan proses lanjutan dari pelapukan fisika maupun pelapukan kimia.

Contoh dari pelapukan biologis yakni akar tumbuhan yang tumbuh dengan menyisip di antara bebatuan. Seiring berjalannya waktu akar menjadi besar hingga menembus batu, jika dibiarkan batu akan pecah dan mengalami pelapukan.

Contoh lain dari pelapukan biologis yakni kayu yang keropos atau berlubang karena adanya serangga kecil seperti rayap, lebah kayu, kumbang bubuk kayu, dan kumbang pengebor kayu. Jika kayu pada pohon atau kusen rumah dibiarkan rusak oleh serangga tersebut, sudah tentu kayu menjadi cepat lapuk dan keropos di kemudian hari.

Sponsors Link
, , ,
Oleh :
Kategori : Biologi