Bunyi Hukum Kepler 1, 2 dan 3 serta Fungsinya
Planet adalah salah satu benda astronomi yang melakukan orbit pada bintang dan planet melakukan orbit dengan tujuan untuk memiliki gravitasi sendiri. Kata planet sangat berhubungan erat dengan pelajaran IPA dan sejarah. Pada awalnya pandangan mengenai planet adalah suatu benda yang abadi keberadaannya dan sering dianggap sebagai perwakilan para dewa. Seiring berjalannya waktu dan sistem teknologi cepat berkembang, akhirnya pandangan mengenai planet menjadi berbeda atau berubah.
Matahari atau sering disebut juga tata surya adalah sebuah bintang yang bentuknya terlihat bulat di pusat tata surya dan matahari terdiri dari susunan plasma panas yang bercampur dengan medan magnet. Diamater matahari sekitar 1.392.684 km dan ukurannya diperkirakan 109 kali diamater yang dimiliki bumi. Matahari memiliki masa sekitar 2×1030 kilogram atau 330.000 kali massa yang dimiliki bumi. Secara penelitian kimia, sekitar tiga perempat masa yang dimiliki bumi terdiri dari hidrogen dan sisanya adalah suatu helium. Hubungan antara matahari dan planet memang sangatlah banyak di bahas.
Dalam sejarahnya pada tahun 1601, seorang pemuda yang bernama Kepler mencoba melakukan sebuah eksperimen dan percobaan pertamanya adalah membentuk kurva geometri. Dengan masa penelitian yang panjang, akhirnya Kepler menemukan sebuah temuan yaitu orbit yang ditemukan di planet mars dan penemuan ini terus dikembangkan Kepler. Kepler menemukan, bahwa pada suatu lintasan berbentuk elips ada sebuah gerakan yang paling sesuai dengan orbit planet yang mengelilingi matahari. Dalam perkembangannya hukum Kepler dibagi menjadi 3 dan penemuan ini menjadi sangat populer. Penemuan pertama sampai ketiga memiliki keunikannya masing-masing.
Pada dasarnya pada suatu astronomi ada tiga hukum gerakan planet menurut hukum Kepler seperti planet tang bergerak pada lintasan yang elips dan keberadaan matahari berada pada salah satu fokusnya. Setiap luas daerah yang disapu akan selalu memiliki waktu yang sama dan periode kuadrat yang dimiliki suatu matahari, akan berbanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata dengan matahari. Ketiga hukum tadi ditemukan oleh seorang ahli matematika dan ahli astronomi yang berasal dari Jerman yang bernama Johannes Kepler. Penemuan ini secara garis besar menjelaskan mengenai gerakan planet dalam susunan tata surya dan hukum Kepler ini menjabarkan mengenai gerakan dua benda yang saling mengorbit.
Karya Kepler sangat didasari dari sebuah data yang diperoleh dan diterbitkan oleh Tycho Brahe. Penemuan yang disebut dengan Rudolphine Tables diterbitkan pada tahun 1605 dan Kepler menyimpulkan pada temuannya yang menyebutkan bahwa posisi planet hasil temuan Brahe mengikuti rumusan matematika yang sangat sederhana. Setiap planet yang bergerak melakukan perubahan wujud zat yang bervariasi dan melakukan gerakan yang berbeda-beda.
Hukum Kepler sangat mempertanyakan mengenai kebenaran temuan Aristoteles dan Ptolemaeus. Temuan astronomi yang telah ada sejak jaman dulu, dibantah oleh Kepler dan ada beberapa ungkapan Kepler seperti bumi beredar ke sekeliling, bentuk elips bukan epicycle, kecepatan gerak planet yang bervariasi, mengubah astronomi dan mengubah pemikiran tentang fisika. Selang waktu 10 tahun kemudian, Isaac Newton mengeduksi hukum Kepler dengan rumusan yang sedikit berbeda dan berbagai perubahannya menggunakan Euclidean geometri klasik.
Kini hukum Kepler digunakan untuk berbagai keperluan seperti aproksimasi orbit satelit dan aprokmasu benda yang mengorbit pada matahari. Hukum Kepler kemudian digunakan untuk benda-benda yang berukuran kecil yang mengorbit pada benda lain yang ukurannya jauh lebih besar dan hasil hitungan hukum Kepler bisa tidak akurat dengan berbagai situasi seperti adanya gesekan sebuah atmosfer dan ditemukannya benda lain.
Hukum Kepler Pertama
Hukum Kepler pertama menjelaskan bahwa penempatan matahari pada suatu titik fokus edaran elips dan setiap planet gerak pada suatu lintasan yang berbentuk elips, sedangkan matahari berada pada satu titik fokusnya. Pada zaman dulu, klaim Kepler dianggap radikal dan kepercayaan yang dianggap pada jaman dulu adalah sebuah orbit, harus didasari oleh sebuah lingkaran yang sempurna. Pengamatan ini sangatlah penting, karena mendukung pengamatan sebelumnya yaitu pengamatan tentang alam semesta. Penelitian ini menjadi salah satu jenis metode penelitian yang menghasilkan pengaruh dan ilmu baru tentang alam semesta.
Jika dilihat secara teknis, elips tidaklah sama dengan sebuah lingkaran dan planet mengikuti sebuah orbit yang memiliki eksentrisitas rendah. Setelah melalui langkah-langkah penelitian yang kompleks, maka tak jelas bahwa sebuah orbit planet berupa elips. Namun berdasarkan perhitungan yang dilakukan Kepler, membuktikan bahwa orbit itu adalah elips. Contohnya pluto yang pernah diamati pada tahun 1930 dan pluto paling terakhir ditemukan, karena bentuknya sangatlah kecil.
Hukum Kepler Kedua
Hukum Kepler kedua mengemukakan bahwa planet dengan matahari sangat mencakup luas daerah yang sama dan interval waktunya sama. Jari-jari pada sebuah orbit akan berbentuk elips dan kecepatan planetnya akan berbentuk elips. Pergerakkan planet akan lebih cepat saat berada dekat dengan matahari dan akan berjalan lebih lambat, saat kondisi jauh dengan matahari. Hukum Kepler kedua juga menyatakan bahwa luasan area yang berwarna biru memiliki nilai yang konstan dan dimanapun planet berada pada orbitnya, pasti akan terukur berdasarkan interval waktunya yang sama. Hukum Kepler pasti melakukan sebuah gerak relatif dan melakukan gerak yang bervariasi.
Hukum Kepler Ketiga
Hukum Kepler ketiga menyatakan bahwa kuadrat periode pada suatu planet akan sebanding atau sama dengan pangkat tiga jarak rataan dari matahari dan setiap perputaran, pasti mengandung wujud zat yang berbeda-beda. Hukum Kepler ketiga menjadi hukum Kepler terakhir yang pernah dikeluarkan Kepler dan hukum Kepler ini masih populer sampai dengan sekarang.
Fungsi Hukum Kepler
Fungsi utama dari hukum Kepler adalah membuat sebuah prediksi mengenai lintasan benda luar angkasa seperti planet, komet dan asteroid dalam melakukan orbit ke matahari. Hukum Kepler juga dapat digunakan pada benda langit lainnya yang tidak mengorbit ke matahari seperti orbit bulan terhadap planetnya. Hukum Kepler melakukan prediksi dengan cara perhitungan sederhana dan hukum Kepler menggunakan perhitungan yang mudah untuk dipahami. Hukum Kepler masuk ke dalam cabang ilmu fisika dan hukum ini sangat populer di seluruh dunia.
Demikian ulasan lengkap mengenai Hukum Kepler dan emoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.