Sponsors Link

Hewan Ovovivipar : Pengertian – Ciri – Contohnya

Sponsors Link

Berkembangbiak merupakan salah satu hal yang sangat penting dan di butuhkan oleh setiap makhluk hidup. Kemampuan bereproduksi dan kemudian memperbanyak jenisnya akan membuat keberlangsungan kehidupan semakin terjamin. Untuk dapat menjaga keberlangsungan tersebut maka ada banyak sekali proses reproduksi yang di miliki oleh makhluk hidup.

Meskipun begitu secara garis besar dapat kita bedakan menjadi dua golongan utama yaitu, perkembangbiakan generatif pada hewan dan juga perkembangbiakan vegetatif pada hewan. Keduanya adalah dua golongan utama pada proses berlangsungnya reproduksi yang dapat kita temukan pada setiap hewan yang ada di dunia. Penggolongan tersebut sendiri biasanya merupakan hasil dari proses beberapa jenis-jenis adaptasi yang di lalui oleh setiap makhluk hidup tersebut.

Jika kita berbicara mengenai perkembangbiakan generatif sendiri. Maka, kita akan menemukan lagi dua buah golongan utama yang digunakan sebagai pengelompokan hewan. Golongan tersebut adalah golongan hewan ovipar dan juga golongan hewan vivipar. Keduanya merupakan jenis golongan yang banyak kita temukan pada perkembangbiakan generatif yang banyak dilakukan oleh hewan.

Namun, kali ini kita akan mengenai golongan ketiga yang dapat kita temukan pada perkembangbiakan generatif. Golongan ini sendiri disebut sebagai golongan hewan ovovivipar. Salah satu golongan yang bisa dikatakan cukup unik dan juga cukup menarik dengan proses perkembangbiakan yang mereka lalui. Ada beberapa hal yang harus kalian ketahui mengenai golongan hewan yang satu ini, seperti

PENGERTIAN

Sebagaimana yang telah kita singgung sebelumnya bahwa hewan yang satu ini merupakan salah satu jenis hewan yang cukup unik menarik. hal tersebut berdasarkan proses reproduksi yang di alami oleh hewan ini. Jika kita mengenai hewan memiliki dua cara dalam menghadirkan keturunan baru dengan bertelur dan juga beranak. Maka hewan ovovivipar merupakan hewan yang menghadirkan keturunan baru dengan bertelur dan beranak, namun keduanya terjadi dalam satu rangkaian proses yang ada.

Setiap hewan yang tergolong sebagai ovovivipar akan mampu memilih untuk melahirkan anak mereka dalam kondisi yang sudah dewasa dan besar. Atau dapat juga melahirkan keturunan mereka dalam bentuk yang masih dalam tahap embrio. Pada dasarnya anatomi tubuh dari hewan yang satu ini bisa dikatakan sama dengan anatomi hewan yang lain. Hanya saja, hewan yang satu ini memiliki kelebihan untuk dapat menetaskan telur di dalam tubuh indukan itu secara langsung.

Satu hal yang perlu kita perhatikan disini adalah pada proses reproduksi tersebut pembuahan sel telur akan berlangsung sepenuhya  berada di dalam tubuh indukan. Kemudian juga hewan ovovivipar ini memiliki organ atau jaringan yang mampu menghasilkan cangkang telur untuk melindungi embrioa yang ada di dalam tubuhnya.

Jadi, dalam kaa beranak disini tidak dapat 100 persen kita samakan dengan proses beranak yang terjadi pada hewan mamalia. Bahkan, cenderung dalam garis besar hewan ovovivipar ini lebih mirip dengan hewan ovipar. Hal tersebut dapat kita lihat baik dalam bentukan morfologi tubuhnya maupun fisiologinya sendiri.

CIRI-CIRI

Hewan ovovivipar ini sendiri memiliki beberapa ciri tersendiri yang membedakannya dari jenis hewan yang lain. Meskipun, pada beberapa kita dapat menemukan persamaan dengan ciri-ciri hewan bertelur atau hewan ovipar. Sebagaimana yang telah kita singgung pada penjelasan sebelumnya, bahwa hewan yang satu ini lebih cenderung memiliki kemiripan dengan golongan hewan ovipar. Untuk hewan ovovivipar sendiri, beberapa ciri-ciri yang bisa kita temukan adalah

  1. Pembuahan terjadi dalam tubuh indukan

,meskipun kita mengetahui bahwa beberapa jenis hewan ovipar melakukan proses pembuahan di luar tubuh indukan. Namun, bagi hewan ovovivipar ini setiap pembuahan akan terjadi dalam tubuh indukan. Sehingga proses perkembangan embrio akan terjadi sepenuhnya di dalam tubuh indukan. Embrio itu sendiri akan berkembang dengan sangat normal sebagaimana yang terjadi dalam tubuh hewan ovipar. Dalam prosesnya sendiri, embrio tersebut akan langsung terbungkus oleh cangkang telur.  Hal ini adalah proses yang sangat normal dan akan dilewati oleh semua jenis hewan ovovivipar.

  1. Waktu penetasan lebih panjang

Para hewan ovovivipar ini sendiri bisanya memiliki waktu penetasan yang jauh lebih lama daripada hewan normal yang lain. hal ini dikarenakan proses pembentukan telur yang ada di dalam tubuhnya akan dilanjutkan dengan proses pengeraman. Sehingga waktu biasanya akan bertambah selama beberapa hari jika perbandingkan kita adalah waktu yang dibutuhkan oleh hewan ovipar menetakan telurnya.

Nah, dalam hal ini ada sebuah hal yang membedakan hewan ovovivipar dengan hewan vivipar. nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan individu baru pada hewan ovovivipar merupakan nutrisi yang berasal dari kuning telur. Sedangkan pda hewan vivipar nutrisi anakan kan berasal dari indukan, selama embrio tersebut berkembang di rahim indukan tersebut.

  1. Tidak memiliki rahim

Keberadaan rahim merupakan salah satu hal yang sangat penting pada golongan hewan vivipar atau hewan beranak. Hal ini dikarenakan rahim merupakan tempat yang digunakan untuk menempelnya sel telur yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi sebuah individu baru. Namun, pada hewan ovovivipar tidak ditemukan adanya rahim. Hal tersebut dikarenakan embrio akan berkembang dalam telur, sehingga keberadaan telur akan menggantikan setiap fungsi dari rahim.

  1. Mampu memilih untuk beretelu dan beranak

Ciri yang satu ini merupakan salah satu ciri khas yang dimiliki oleh hewan ovovivipar. Pada hewan golongan ini mampu menentukan proses yang mereka inginkan dalam melahirkan keturunan baru. bisa kita ketahui bahwa pada beberapa jenis hewan ovovivipar terkadang masih dapat untuk bertelur secara normal. Bisanya mereka akan memilih untuk beranak, ketika kondisi lingkungan memang dirasa tidak terlalu menguntungkan untuk bertelur.

Ada beberapa pendapat yang dijadikan sebagai landasan mengapa terjadi pemilihan yang berbeda-beda. Ada yang menyatakan bahwa pemilihan tersebut akan sangat bergantung pada kondisi lingkungan sekitar dari indukan tersebut. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa pemilihan tersebut akan bergantung dari kondisi dari indukan tersebut. Ketika asupan nutrisi berlebih maka indukan akan lebih memilih untuk beranak. Sedangkan ketika asupan nutrisi yang ada dianggap kurang, maka indukan akan lebih memilih untuk bertelur.

  1. Kebanyakan di dominasi oleh hewan berdarah dingin

Untuk dapat memahami ciri yang satu ini, maka sebaiknya kita pahami terlebih dahulu perbedaan hewan berdarah panas dan dingin. Hewan berdarah dingin adalah hewan yang memiliki suhu tubuh jauh lebih tinggi daripada lingkungannya. Hewan yang tergolong kedalam hewan berdarah dingin ini memang lebih banyak diketemukan pada golongan amfibi dan reptil. Jika dilihat menyeluruh, memang golongan yang termasuk kedalam hewan ovovivipar ini lebih banyak dari golongan reptil. Sedangkan golongan hewan ovipar lebih banyak dari golongan unggas dan ikan, pada golongan hewan vivipar lebih banyak di dominasi oleh mamalia.

CONTOH

Salah satu hal yang harus kita perhatikan disini, adalah golongan hewan yang termasuk dalam golongan ovovivipar tidak memiliki jumlah yang terlalu banyak. Bahkan bisa dikatakan mereka yang termasuk kedalam golongan hewan ini memiliki jumlah yang cukup kecil. Ada beberapa contoh hewan yang amsuk kedalam kategori hewan ovovivipar, seperti

  1. Ular sanca
  2. Ular boa
  3. Ular piton
  4. Ikan pari
  5. Platypus
  6. Hiu
  7. Ular pucuk
  8. Salamander
  9. Kuda Laut
  10. Ikan guppy
  11. Kadal
  12. Bunglon
  13. Iguana
  14. Ular bangkai laut

Itulah tadi beberapa contoh dari hewan ovovivipar yang bisa kita ketahui. ada beberapa ciri-ciri yang mungkin memang sangat khas dari hewan jenis ini. Namun, ada juga beberapa ciri-ciri yang cukup sering kita temukan pada beberapa jenis hewan lain. Semoga informasi tadi bermanfaat.

Sponsors Link
, , , , ,
Oleh :
Kategori : Hewan