Hewan Ovipar : Pengertian – Ciri – Contohya

Bertahan hidup adalah salah satu hal yang bisa dikarenakan merupakan insting mendasar yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup. Banyak sekali kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh makhluk hidup itu merupakan hasil dari usaha mereka untuk bertahan hidup. Hal tersebut bisa dikategorikan sebagai salah satu bentuk dari jenis-jenis adaptasi yang ada.

Dalam proses mereka untuk bertahan hidup sendiri setiap makhluk hidup yang ada di muka bumi akan dapat melakukan apapun. Proses mereka untuk bertahan hidup sendiri memiliki jenis yang beragam dan berbeda-beda. Setiap makhluk hidup yang ada akan memiliki ciri khas tersendiri di banding dengan makhluk hidup lain. Meskipun dalam beberapa kasus terkadang dapat juga kita temukan adanya  persamaan.

Berbicara mengenai cara makhluk hidup untuk berkembang biak. Salah satu cara yang sangat umum dan sangat penting adalah dengan proses berkembangbiak. Setiap makhluk hidup memiliki cara berkembang biak yang berbeda-beda. Bahkan tak sedikit yang menjadikan proses berkembang biak ini sebagai salah satu point untuk pengelompokan hewan yang ada di bumi.

Kali ini kita akan membahas mengenai salah satu bagian dari proses berkembangbiak yang dilakukan oleh Hewan. kita akan membahas mengenai beberapa hewan ovipar yang dapat kita temukan. Mungkin, beberapa dari kita sangat familiar dengan hewan jenis ini. Akan tetapi, tidak semua orang dapat paham dan mengerti mengenai beberapa coro khusus dari kelompok hewan ini. Beberapa ciri khusus yang dimiliki oleh hewan ini seperti,

PENGERTIAN

Seperti yang telah kita singgung sebelumnya bahwa ada banyak orang yang sudah familiar sekali dengan hewan jenis ini. hal tersebut dikarenakan hewan yang tergolong kedalam hewan ovipar ini merupakan hewan yang berkembang biak dengan bertelur. Jika kita melihat pengertian hewan ovipar dari Kamus besar bahasa indonesia atau KBBI. Maka, ovipar dapat diartikan sebagai proses reproduksi yang mengakibatkan telur yang dikeluarkan berkembang dan menetas di luar badan induk.

Dari sini dapat kita temukan bahwa hewan ovipar akan mengeluarkan telur dari dalam tubuhnya untuk kemudian ditetaskan. Telur yang dikeluarkan sendiri akan mengandung embrio yang belum terbentuk secara sempurna. Karena itu embrio tersebut akan di bungkus dengan cangkang yang kebanyakan di susun oleh zat kapur yang cukup keras. Namun, ada beberapa jenis hewan ovipar yang membungkus embrio anaknya tidak menggunakan cangkang dari zat kapur, melainkan dengan komposisi yang lebih lunak.

Dalam proses pembuahan atau bertemunya sel telur dengan sperma pada dasarnya terdapat dua golongan berbeda yang dapat kita temukan. Golongan pertama adalah jenis hewan ovipar yang mengalami pembuahan di dalam tubuh induknya sendiri. Kemudian setelah pembuahan itu terjadi dan embrio terbungkus cangkang telur, barulah kemudian telur tersebut di keluarkan.

Namun, ada juga beberapa jenis hewan yang tergolong dalam hewan ovipar namun melakukan proses pembuahan di luar tubuh indukan. Dalam hal ini biasanya indukan akan menempelkan telur-telur mereka pada media tempel. Untuk kemudian sang pejantan akan menyemprotkan sperma ke telur-telur  tersebut. Meskipun mengalami proses yang berbeda, namun, kedua proses tersebut masih tergolong kedalam proses berkembang biak hewan ovipar.

CIRI-CIRI

Ciri atau kenampakan adalah salah satu hal yang sangat penting untuk dapat mengenali sesuatu. Biasanya ciri-ciri ini akan berhubungan dengan beberapa kondisi anatomi dari makhluk hidup tersebut. Namun, jika kita berbicara mengenai ciri-ciri hewan ovipar yang ada, kita dapat menemukan ciri umum yang biasa kita temukan pada hewan ovipar itu sendiri. Ada beberapa ciri-ciri khusus dan juga ciri umum yang dapat kita temukan dari golongan hewan yang satu ini. Beberapa ciri yang bisa kita jabarkan adalah:

1. Tidak ada kelenjar susu

Ciri yang satu ini adalah sebuah ciri yang bisa dikatakan cukup umum dan merupakan salah satu ciri pembeda yang sangat penting. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa hewan ovipar ini sendiri tidak memiliki jaringan kelenjar susu. Yang mana jaringan kelenjar susu ini sendiri hanya dapat kita temukan pada jenis hewan mamalia. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa susu adalah salah satu bentuk dari sumber nutrisi atau makanan tambahan yang berasal dari tubuh induk. Hewan ovipar yang tak memiliki jaringan kelenjar susu, maka setiap nutrisi yang dibutuhkan oleh anak, maka harus di dapatkan sendiri oleh setiap anak-anak mereka sendiri.

2. Embrio terlindungi cangkang

Sebagaimana yang telah kita singgung sebelumnya, bahwa setiap embrio yng keluar dan berkembang di luar tubuh indukan akan selalu dilindungi oleh cangkang. Keberadaan cangkang telur ini sendiri bertujuan untuk menjaga keberlangsungan hidup dari embrio tersebut. selain itu cangkang telur ini sendiri juga berfungsi sebagai pengganti dari rahim indukan. Keberadaan dari cangkang telur ini sendiri juga berfungsi sebagai bentuk pertahanan. Hal ini dikarenakan, telur merupakan salah satu sumber makanan yang cukup digemari oleh banyak hewan lain.

3. Telur Berada di luar tubuh

Telur yang berada di luar tubuh ini bukanlah sel telur yang masih mentah. Namun, telur yang berada di luar tubuh ini sendiri merupakan sel telur yang telah matang. Artian matang disini adalah sel telur tersebut telah dibuahi oleh sel sperma. Telur yang keluar dari tubuh indukan itu sendiri dapat dibagi menjadi dua golongan berbeda. Pertama yaitu telur yang memang langsung dibuahi di dalam tubuh indukan. Sedangkan, yang kedua adalah sel telur yang di buahi di luar tubuh indukan.

4. Berdarah panas

Pada umumnya hewan yang termasuk kedalam golongan hewan ovipar ini adalah hewan yang masuk kedalam golongan hewan yang berdarah panas. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa hewan berdarah panas adalah jenis hewan yang mampu mengatur suhu tubuhnya untuk disesuaikan dengan suhu lingkungan dimana hewan itu berada. Untuk dapat memahami hal tersebut maka kita harus mengetahui terlebih dahulu perbedaan hewan berdarah panas dan dingin. Biasanya salah satu cara pengaturan suhu tubuh ini dapat dilakukan dengan mengeluarkan keringat dari dalam tubuh.

5. Mengerami telur

Telur yang berada di luar tubuh indukan tersebut akan membutuhkan perlakuan tersendiri agar mampu menetas dan berkembang. Salah satu jenis tindakan yang dibutuhkan guna mempercepat kondisi tersebut adalah dengan mengerami. Beberapa indukan hewan ovipar akan mengerami telur-telur mereka. Panas tubuh yang disalurkan melalui tubuh indukan tersebut sedikit banyak akan bisa mempercepat proses penetasan dari telur-telur tersebut.

Namun, perlu diketahui dan di pahami juga bahwa tidak semua hewan ovipar akan mengerami telur mereka secara pribadi. Pada beberapa jenis hewan ovipar memiliki perilaku berbeda pada proses penetasan telur ini. Salah satu contohnya adalah buaya yang akan menimbun telur-telur mereka di dalam tanah. perilaku serupa juga dapat kita temukan pada penyu.

6. Tidak memiliki daun telinga

Beberapa hewan ovipar yang dapat kita temukan memang tidak memiliki daun telinga sebagai mana kita temukan pada beberapa jenis hewan yang lain. Namun, ketidakadaan daun telinga pada hewan ovipar ini bukan berarti hewan tersebut untuk kemudian tidak dapat mendengar dengan normal. Hewan ovipar masih mampu mendengar dengan normal, hanya saja mungkin kemampuan pendengaran yang sedikit berbeda.

CONTOH

Dalam membicarakan beberapa jenis hewan ovipar memang tak lengkap rasanya jika kita tidak menggunakan beberapa contoh hewan. Ada beberapa jenis contoh hewan yang dapat kita temukan masuk kedalam jenis hewan ovipar. Beberapa jenis hewan tersebut, seperti

1. Ayam
2. Burung
3. Ikan
4. Katak
5. Angsa
6. Bebek
7. Penyu
8. Capung
9. Cicak
10. Kadal
11. Buaya
12. Lebah
13. Semut
14. Kumbang
15. Kura-kura

Itulah tadi beberapa penjelasan yang bisa kita temukan mengenai hewan ovipar. Jenis hewan yang termasuk kedalam golongan ini memang bisa dikatakan sangat banyak dan tersebar luar. Ada banyak sekali jenis-jenis hewan yang masuk menjadi bagian golongan ini. Semoga informasi tadi bermanfaat.