Sponsors Link

Gas Monoatomik : Gas Mulia – Ion Monoatomik – Rumus

Sponsors Link

Senyawa monoatomik merupakan singkatan dari mono (satu) dan atomik (atom) sehingga dapat dikatakan sebagai satu atom. Berbeda dengan diatomik yang berarti terdiri dari dua atom. Ketika ada atom yang berdiri sendiri dapat dikatakan sebagai monoatomik. Hal tersebut dikarenakan atom tersebut berdiri sendiri atau benar-benar dalam keadaan yang murni. Contohnya adalah golongan VIII A yang memiliki kestabilan elektron pada oktet elektronnya. Oleh karena itu, gas mulia dikatakan stabil dalam keadaan monoatomik. Golongan VIIIA terdiri dari He (Helium), Ne (Neon), Ar (Argon), Kr (Kripton), Xe (Xenon), Rn (Radon).

Gas Mulia

golongan VIIIA

Gas mulia merupakan golongan VIIIA dilihat dari susunan tabel periodik. Hal tersebut karena gas mulia merupakan gas yang stabil. Sifat dari gas mulia adalah sangat sulit bereaksi atau inert. Berdasarkan konfigurasi elektron orbital terluar, unsur unsur dari gas mulia terisi penuh susunannya yaitu oktet untuk semuanya kecuali Helium yaitu Duplet

Sifat sifat dari gas mulia antara lain :

  • Gas mulia merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau
  • Gas mulia mempunyai nilai titik leleh dan titik didih yang sangat rendah dibandingkan unsur lainnya. Karena nilai yang sangat rendah, maka daya tarik antar partikelnya dalam fasa cair hampir sama dengan daya tarik antar partikelnya dalam fasa gas.
  • Jari jari gas atom mulia sangat kecil, energi ionisasinya sangat besar serta nilai afinitas elektronnya sangat kecil. Hal tersebut menyebutkan sifat dari gas mulia yang sangat susah untuk melepaskan dan menerima elektron sehingga gas mulia bersifat inert.
  • Gas mulia sangat stabil karena gas mulia memiliki 8 elektron pada kulit terluarnya
  • Sangat sulit untuk menemukan senyawa gas mulia di alam karena sifatnya yang monoatomik.

Di alam, menurut Lord Rayleigh dan Ramsey gas argon ditemukan pada udara cair setelah nitrogen dan oksigen. Kemudian, kelimpahan unsur gas mulia di udara sebagai berikut:

Unsur Volume di udara (%)
Helium 0.000524
Neon 0.00182
Argon 0.935
Kripton 0.00112
Xenon 0.00000088
Radon

Ion Monoatomik

Monoatomik juga dapat dikatakan sebagai ion atom tunggal. Contohnya seperti ion Kalium yang merupakan kation dan ion Klorin yang merupakan anion. Terbentuknya ikatan antara kation dan anion tersebut yaitu dengan prinsip memperoleh atau kehilangan elektron. Dalam atom yang netral, nilai dari elektron dan protonnya adalah sama. Ion yang memiliki atau kehilangan elektron dapat menghasilkan muatan listrik positif maupun negatif. Senyawa ionik seperti NaCl, KCl, NaOH di dalam pelarutnya akan terdisosiasi menjadi ion ion monoatomik.

Ion juga dapat terbentuk melalui proses lelehan dari senyawa tersebut menggunakan sinar X, sinar gama, ataupun radiasi. Ketika senyawa tersebut mudah terdisosiasi dalam air, maka senyawa tersebut dikatakan sebagai larutan elektrolit. Contohnya air garam atau air yang mengandung senyawa NaCl akan lebih mudah mengantarkan listrik daripada aquades saja karena dibantu dengan elektron elektron di dalam larutan tersebut.

Kemudian, contoh lainnya adalah ketika terdapat ion H+ yang merupakan asam dan bereaksi dengan OH- yang merupakan basa maka dapat membentuk air serta ion ion sisanya akan membentuk garam. Dalam reaksi presipitasi, ion tidak terlibat dalam endapan tetap. Baca juga mengenai ciri-ciri Ion dan contoh gas monoatomik dan diatomik.

Energi Pada Gas Monoatomik

Gas monoatomik juga dapat dicari energi dalamnya ( ΔU ) yang merupakan proses bagaimana keadaan suatu keadaan berubah. Tetapi dalam keadaan atau sistem ini hanya dilihat pada awal dan akhirnya saja. Rumus untuk menentukan besarnya energi dalam gas atomik diketahui dengan rumus:

ΔU = 3/2 nRΔT

Dimana :

ΔU = Perubahan energi

n = jumlah mol

R = ttapan umum gas 8,31 J/Mol

ΔT = Suhu akhir dikurangi suhu awal

Baca Juga mengenai contoh soal hukum Termodinamika 1.

Demikian penjelasan mengenai gasmonoatomik. Semoga bermanfaat.

Sponsors Link
, , , , ,
Oleh :
Kategori : Kimia