Sponsors Link

Fenomena Ekuinoks: Pengertian dan Dampaknya

Sponsors Link

Ada beragam fenomena alam yang mungkin tanpa manusia sadari, sebenernya fenomena alam tersebut berada di sekitar. Salah satu fenomena alam yang hanya terjadi di sebanyak dua kali dalam setahun, terutama di daerah-daerah yang dilewati oleh garis khatulistiwa yakni fenomena ekuinoks.

Mungkin masih banyak di antara kita kurang memahami atau merasa asing dengan istilah tersebut. Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu fenomena ekuinoks, mari disimak penjelasannya berikut ini!

Pengertian Fenomena Ekuinoks

Kata ekuinoks berasal dari bahasa Latin yaitu ‘aequus’ yang berarti sama dan ‘nox’ yakni malam. Fenomena ekuinoks merupakan kondisi alam yang mengakibatkan lama atau durasi antara siang dan malam hari mempunyai waktu yang sama yakni sekitar 12 jam.

Fenomena alam ini termasuk sebagai kejadian alami dan berhubungan dengan pergerakan Matahari. Ketika terjadi ekuinoks, Matahari sedang berada di atas garis khatulistiwa.

Perlu diketahui jika bidang garis khatulistiwa pada planet Bumi tidaklah tegak lurus, melainkan miring terhadap bidang ekliptika sebesar 23,5 derajat. Tidak heran pada waktu-waktu tertentu, belahan bumi bagian selatan ataupun belahan bumi bagian utara lebih condong ke arah Matahari.

Namun ketika ekuinoks terjadi posisi Bumi menjadi tegak lurus dengan Matahari. Penyebab terjadinya ekuinoks yakni bergeraknya planet Bumi mengelilingi Matahari atau bisa disebut juga sebagai revolusi Bumi.

Akibat posisi Bumi yang miring, sinar Matahari tidak selalu tepat mengenai bagian tengah dari Bumi atau dalam hal ini garis khatulistiwa. Dalam kurun waktu setengah tahun, posisi Matahari akan selalu berada di belahan bumi bagian utara, dan setengah tahun berikutnya berada di belahan Bumi bagian selatan khatulistiwa.

Saat Matahari bergerak dari belahan Bumi bagian utara ke bagian selatan atau sebaliknya, Matahari harus melewati garis khatulistiwa. Inilah yang disebut sebagai fenomena ekuinoks.

Sehingga dapat disimpulkan jika fenomena equinoks merupakan peristiwa ketika Matahari tepat berada di atas khatulistiwa.

Daerah yang dilewati oleh garis khatulistiwa seperti negara Indonesia, akan selalu mengalami peristiwa ekuinoks sebanyak dua kali yakni sekitar tanggal 21 Maret dan 23 September.

Dampak Fenomena Ekuinoks

Fenomena ekuinoks memberikan dampak tersendiri terhadap daerah yang mengalaminya, antara lain:

  1. Saat terjadi ekuinoks, antara siang dan malam hari khususnya di daerah khatulistiwa akan mempunyai waktu yang sama yakni sekitar 12 jam.
  2. Terjadi kenaikan suhu udara namun masih dapat dikatakan normal yakni berkisar 32 sampai dengan 36 derajat celcius di daerah sekitar garis khatulistiwa. Akan tetapi banyak orang berpendapat jika ekuinoks sama dengan heat wave atau gelombang panas yang terjadi di kawasan Benua Eropa, Amerika, dan Afrika.
    Pada kenyataannya, heat wave merupakan kenaikan suhu udara secara ekstrem dan terjadi dalam waktu yang lama.
  3. Ketika terjadi fenomena ekuinoks di bulan Maret, belahan bumi bagian utara akan mengalami musim semi. Sedangkan di belahan bumi bagian selatan mengalami musim gugur.
  4. Dan ketika fenomena ekuinoks terjadi pada bulan September, di belahan bumi bagian selatan akan mengalami musim semi. Sedangkan untuk di belahan bumi bagian utara mengalami musim gugur.
  5. Peningkatan suhu udara berdampak pada semakin tingginya tingkat penguapan. Hal ini menjadi pemicu pertumbuhan awan menjadi lebih cepat serta curah hujan yang tinggi.
  6. Terjadi gangguan siaran televisi yang menggunakan satelit atau disebut sebagai Sun Outage. Ketika fenomena ekuinoks terjadi, posisi Bumi, satelit pemancar siaran televisi, dan juga Matahari berada pada posisi yang sejajar. Sehingga gelombang yang dipancarkan oleh Matahari akan mengganggu gelombang radio yang dipancarkan oleh satelit televisi.

Ekuinoks Di Berbagai Negara

Fenomena ekuinoks ternyata menjadi pertanda terjadinya suatu peristiwa di beberapa negara di dunia. Bahkan ada yang menjadikan fenomena alam ini sebagai hari spesial dan merayakannya dengan berbagai cara.

  • Negara Jepang

Saat terjadi ekuinoks sekitar bulan Maret, negara yang berada di belahan bumi bagian utara sedang memasuki musim semi. Pada musim ini semua tumbuhan tentu mengeluarkan tunas daun-daun dan juga bunga, termasuk bunga sakura yang berada di Jepang.
Penduduk Jepang biasa melakukan kegiatan hanami atau melihat bunga sakura saat bunga sakura bermekaran di sekitar bulan Maret. Selain itu saat ekuinoks penduduk Jepang juga melakukan ritual penghormatan kepada nenek moyang mereka.

  • Negara Iran

Penduduk negara Iran merayakan fenomena ekuinoks dengan melakukan ritual bernama Nowruz. Penduduk Iran percaya jika ekuinoks menjadi pertanda awal kehidupan.

  • Negara India

Penduduk India menyambut fenomena ekuinoks dengan mengadakan Festival yang telah ada sejak Hindu Kuno bernama Perayaan Holi. Mereka percaya jika ekuinoks merupakan waktu awal munculnya berbagai kebaikan dalam kehidupan.
Pada festival ini penduduk India akan menaburkan bubuk warna-warni sebagai salah satu simbol keceriaan.

  • Kepercayaan Kristen Kuno

Di dalam kepercayaan Kristen Kuno, ekuinoks menjadi hari spesial. Umat Kristen Kuno percaya jika Yesus Kristus meninggal dan lahir kembali saat ekuinoks yang terjadi antara tanggal 19-21 Maret.

Sponsors Link
,
Oleh :
Kategori : Astronomi