Sponsors Link

5 Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim

Sponsors Link

Enzim merupakan sebuah senyawa protein yang memiliki fungsi sebagai katalisator terhadap reaksi-reaksi kimia di dalam sistem biologis. Kemampuan katalitik yang terdapat pada enzim sangatlah besar, tidak heran jika enzim dapat mempercepat sebuah reaksi hingga satu juta kali lebih cepat dibandingkan dengan reaksi tanpa enzim.

Di dalam tubuh enzim berperan dalam proses metabolisme. Saat aktivitas atau produksi enzim terganggu, maka proses metabolisme juga mengalami kendala.

Ternyata ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kerja enzim. Mulai dari suhu, konsentrasi substrat, konsentrasi enzim, tingkat keasaman (pH), aktivator dan inhibitor.

Untuk penjelasan lebih lanjut, mari disimak penjelasannya di bawah ini!

1. Suhu

Hampir sebagian besar enzim dapat bekerja dengan optimal pada suhu yang tidak terlalu panas ataupun terlalu dingin. Di dalam tubuh misalnya, enzim dapat bekerja dengan sangat baik saat tubuh manusia berada di suhu 36,5 derajat celcius.

Secara umum enzim bekerja dengan optimal saat berada di suhu 30-40 derajat celcius. Jika suhu di sekitar lingkungan enzim mengalami penurunan, meskipun dalam jumlah sedikit, maka kerja atau aktivitas enzim cendrung mengalami perlambatan.

Hal tersebut diakibatan dari energi kinetik yang rendah sehingga enzim bergerak lambat dan tidak terlalu sering bertabrakan.

Sedangkan apabila suhu di sekitar enzim terlalu tinggi dapat menyebabkan enzim mengalami denaturasi yakni perubahan struktur kimia enzim yang berdampak rusaknya enzim sehingga tidak dapat melakukan fungsi atau aktivitasnya.

Bagian aktif yang dimiliki enzim tidak dapat mengikat substrat sehingga tidak akan ada reaksi yang terjadi.

2. Konsentrasi Substrat

Konsentrasi substrat juga mempengaruhi kinerja dari suatu enzim. Kerja enzim akan mengalami peningkatan apabila konsentrasi substrat mengalami penurunan. Begitupun sebaliknya, jika konsentrasi substrat terlalu tinggi atau banyak, maka kerja enzim akan mengalami penurunan.

Untuk meningkatkan kerja enzim, biasanya perlu dilakukan penambahan enzim sehingga enzim dapat bekerja dengan optimal.

3. Konsentrasi Enzim

Selain konsentrasi substrat, kerja enzim juga dipengaruhi oleh konsentrasi enzim itu sendiri. Diketahui jika konsentrasi enzim dan laju reaksi enzim harus berbanding lurus. Dengan kata lain laju reaksi enzim akan semakin meningkat secara konstan seiring penambahan dari konsentrasi enzim yang diberikan.

4. Derajat Keasaman (pH)

Derajat keasaman juga dapat mempengaruhi kerja dari suatu enzim. Apabila enzim berada pada darajat keasaman yang tepat, sudah tentu enzim dapat bekerja dengan optimal. Umumnya derajat keasaman (pH) ideal bagi enzim berada pada kisaran 6-8.

Akan tetapi terdapat beberapa jenis enzim yang justru dapat bekerja dengan optimal jika berada di lingkungan dengan tingkat keasaman rendah (pH = 2), misal enzim pepsin yang terdapat pada lambung. Enzim pepsin sendiri berfungsi memecah protein menjadi pepton.

5. Aktivator dan Inhibitor

Aktivitor adalah suatu molekul yang mempermudah ikatan antara enzim dengan substratnya. Misal ion klorida yang bekerja pada enzim amilase. Contoh lain terdapat pada logam alkali tanah, Mg, Co, Mn, Cl, dan logam alkali.

Sedangkan inhibitor sendiri adalah kebalikan dari aktivator yakni senyawa yang menghambat kinerja enzim dengan memisahkan ikatan enzim dengan substratnya. Inhibitor sendiri membentuk ikatan dengan enzim untuk membentuk kompleks enzim-inhibitor.

Untuk inhibitor terbagi menjadi dua jenis yakni:

Inhibitor Kompetitif

Inhibitor ini merupakan molekul penghambat yang mempunyai struktur mirip substrat, sehingga molekul ini akan berkompetisi dengan substrat agar bergabung pada sisi aktif enzim. Misal, sianida yang bersaing dengan oksigen untuk memperoleh hemoglobin pada rantai akhir respirasi.

Keberadaan inhibitor kompetitif dapat diatasi dengan melakukan penambahan konsentrasi substrat.

Inhibitor Nonkompetitif

Inhibitor ini adalah molekul penghambat yang bekerja dengan cara melekatkan diri di bagian bukan sisi aktif enzim. Inhibitor nonkompetitif dapat menyebabkan sisi aktif enzim berubah sehingga tidak dapat berikatan dengan substrat. Selain itu, inhibitor nonkompetitif ini tidak dapat dipengaruhi oleh konsentrasi substrat.

Sponsors Link
,
Oleh :
Kategori : Kimia