Sponsors Link

Enzim Pepsin: Sifat, Cara Kerja, dan Faktor Yang Mempengaruhinya

Sponsors Link

Enzim menjadi bagian alami yang diproduksi oleh tubuh manusia. Ada beragam jenis enzim yang memiliki tugasnya masing-masing, salah satunya enzim pepsin yang bertugas memecah stuktur protein yang berasal dari makanan menjadi bentuk asam amino dan peptida.

Enzim pepsin termasuk ke dalam enzim protease yang hanya ditemukan pada lambung, usus halus, dan pankreas. Di lambung enzim pepsin dihasilkan oleh sel-sel kepala mukosa lambung yang dikenal sebagai pepsinogen.

Berbeda dengan enzim renin yang hanya memecah protein susu saja, enzim pepsin memecah seluruh protein yang terkandung di dalam makanan menjadi bentuk asam amino.

Fungsi Enzim Pepsin

Sebagai salah satu enzim pencernaan, fungsi dari enzim pepsin yakni memastikan bahwa tubuh menyerap protein dengan baik dan optimal. Dengan adanya enzim pepsin protein-protein yang masuk ke dalam tubuh dapat dipecah menjadi asam amino.

Apabila telah dipecah menjadi asam amino, maka penyerapan protein di dalam usus menjadi lebih mudah. Selain itu terdapat beberapa fungsi enzim pepsin lainnya, antara lain:

  1. Melindungi pencernaan dari alergi.
  2. Membantu tubuh untuk dapat memecah protein yang sulit untuk dipecah.
  3. Mengantisipasi pertumbuhan jamur yang berlebih pada tubuh.
  4. Mengontrol pankreatitis yang dapat mengintervensi produksi enzim.
  5. Membantu tubuh dalam melakukan detoksifikasi pada hati.
  6. Mencegah tubuh mengalami kekurangan nutrisi seperti zat besi, vitamin B12, dan kalsium.

Sifat Enzim Pepsin

Sifat dari enzim pepsin yakni hanya dapat bekerja pada kondisi pH lambung berada dikisaran 1,5 hingga 2. Apabila pH berada di angka 5 atau lebih maka enzim pepsin tidak dapat bekerja dengan maksimal. Justru enzim pepsin akan menjadi netral dan tidak berjalan sesuai fungsinya.

Meskipun berada dilingkungan dengan pH tinggi hingga 8, enzim pepsin masih dapat diaktifkan kembali setelah melakukan pengasaman ulang.

Pada dasarnya perut adalah lingkungan yang kurang mendukung bagi bakteri untuk berkembang biak, sebab asam lambung bekerja sebagai sterilisasi massal. Namun asam lambung justru dapat mengaktifkan pepsinogen.

Cara Kerja Enzim Pepsin

Enzim pepsin yang menjadi salah satu dari protease bekerja dengan cara mendegradasi protein yang berada di dalam lambung. Bersamaan dengan kimotripsin dan tripsin yang berada di usus halus, enzim pepsin merusak protein.

Pepsin hanya menyerang protein di tempat asam amino tertentu seperti aromatik asam amino phenylalanine, tirosin atau triptofan.

Selain itu untuk melindungi jaringan yang berada di sekitarnya agar tidak rusak, protease pencernaan diproduksi ke dalam bentuk tidak aktif yang dikenal dengan nama zymogen atau pepsinogen. Pepsinogen mempunyai tambahan 44 asam amino yang melekat pada molekul dan akan tetap aktif sampai disekresikan ke dalam cairan lambung dan HCl.

Pepsin dan HCl disekresikan secara terpisah dengan tidak memenuhi hingga keduanya menjadi bagian dari cairan lambung. Dalam kondisi lingkungan asam, pepsinogen membentangkan dan memotong 44 asam amino ekstra.

Dengan begitu enzim peptin aktif dan mulai mencerna protein. Setelah melakukan denaturasi pada protein, produk degradasi dikosongkan dari lambung ke dalam usus halus, sebab produk dari pepsin hanya sebagian saja yang dibelah yakni polipeptida.

Polipeptida terlalu besar ukurannya untuk dapat diserap oleh sel-sel usus, maka polipeptida mengalami degradasi oleh kimotripsin, tripsin, dan enzim lainnya untuk menurunkan peptida.

Jika telah terpecah menjadi asam amino dan peptida kecil, polipeptida tersebut menjadi lebih mudah diserap oleh sel-sel usus yang bermanfaat bagi tubuh.

Faktor Yang Mempengaruhi Enzim Pepsin

Lingkungan Asam

Enzim pepsin dihasilkan pada organ lambung, tidak heran jika enzim ini akan bekerja dengan sangat baik saat berada di pH 1,5 hingga 2,5. Justru jika berada pada lingkungan yang memiliki pH 6,5 atau di atasnya, akan tetapi pepsin tidak sepenuhnya diubah sifat atau dinonaktifkan secara permanen hingga di pH 8.

Temperatur

Enzim pepsin dapat bekerja dengan optimal pada suhu antara 37 hingga 42 derajat celcius. Selain itu, enzim pepsin dapat disimpan dengan suhu yang sangat rendah yakni -80 hingga -20 derajat celcius untuk mencegah autolisis.

Diet Makanan

Makanan yang dikonsumsi juga mempengaruhi produksi enzim pepsin pada lambung. Perlu diingat jika enzim pepsin akan bekerja aktif saat berada di pH asam.

Semakin tinggi tingkat keasaman lambung semakin tinggi pula enzim pepsin yang diproduksi. Dan biasanya kenaikan asam lambung dapat dipengaruhi dari jenis makanan yang dikonsumsi, misal terlalu asam atau terlalu pedas.

Akan tetapi timbul masalah jika konsentrasi keasaman lambung terlalu tinggi, sebab dapat berdampak pada timbulnya penyakit yakni tukak lambung. Idealnya konsentrasi enzim pepsin yang harus berada di dalam perut sekitar 0,5 – 1 mg/mL.

Dampak Enzim Pepsin Apabila Tidak Normal

Penyerapan Protein Tidak Maksimal

Apabila jumlah enzim pepsin tidak cukup dari yang dibutuhkan, maka proses penyerapan protein bagi tubuh akan berjalan lambat dan tidak maksimal. Jika dibiarkan terus menerus, seseorang akan mengalami malnutrisi atau kekurangan gizi.

Meningkatnya Resiko Terserang Penyakit

Saat kandungan enzim pepsin tidak normal, tubuh akan beresiko terserang penyakit seperti gangguan tiroid, radang lambung, osteoporosis, eksim, dan anemia.

Tukak Lambung

Kandungan enzim pepsin yang terlalu tinggi dalam sistem pencernaan juga memiliki resiko berupa pengikisan pada lambung dan usus halus. Hal ini menjadi penyebab tumbulnya penyakit tukak lambung yang ditandai nyeri pada ulu hati, muntah, mual, nyeri perut, kehilangan nafsu makan, hingga pendarahan lambung.

Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Biologi