Sponsors Link

Ekosistem Gurun: Pengertian, Ciri-Ciri, Contoh Flora dan Faunanya

Sponsors Link

Ekosistem menjadi tempat terjadinya interaksi yang cukup kompleks dengan melibatkan komponen abiotik dan biotik. Ada beragam jenis ekosistem yang dapat ditemukan di planet Bumi, mulai dari lautan hingga daratan.

Di daratan sendiri ada beragam jenis ekosistem, salah satunya adalah ekosistem gurun. Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu ekosistem gurun, mari disimak penjelasannya di bawah ini!

Pengertian Ekosistem Gurun

Ekosistem gurun merupakan sebuah ekosistem yang memiliki suhu ekstrim serta curah hujan yang sangat rendah. Tidak heran jika pada ekosistem gurun ditempati oleh fauna dan flora tertentu saja. Berdasarkan letak astronomisnya gurun umumnya berada di garis lintang 20o hingga 30o lintang utara dan lintang selatan.

Selain itu pada ekosistem gurun atau bisa juga dikenal dengan nama padang pasir, sesuai namanya berupa daratan yang sebagian besar tertutup oleh pasir. Ekosistem yang tercipta diperuntukan hanya untuk makhluk hidup yang hidup di padang pasir bersamaan dengan komponen biotik dan abiotik lainnya.

Beberapa ekosistem gurun terkenal dunia yakni gurun Sahara, gurung Gobi, dan gurung Arab.

Ciri-Ciri Ekosistem Gurun

Adapun ciri-ciri dari ekosistem gurun antara lain:

  1. Memiliki curah hujan yang amat kecil yakni kurang dari 250 mm per tahun.
  2. Intensitas sinar matahari yang amat tinggi.
  3. Kondisi tanah tergolong tandus sehingga tidak dapat menyimpan air.
  4. Suhu udara yang amat ekstrim, di siang hari dapat mencapai 60 derajat celcius dan pada malam hari suhu udara sekitar 0 derajat celcius.
  5. Tingkat penguapan atau evaporasi sangat tinggi.
  6. Kelembaban udara rendah.
  7. Air tanah cendrung terasa asin karena larutan garam yang berada di dalam tanah tidak mengalami perpindahan, yang biasanya disebabkan dari proses pencucian air.
  8. Jenis tumbuhan yang hidup termasuk golongan tumbuhan xerofit dengan ciri berakar panjang, daun dan batangnya dilapisi oleh lilin untuk mencegah proses penguapan air.

Jenis-Jenis Ekosistem Gurun

Berdasarkan Perwujudan

Berdasarkan perwujudannya, ekosistem gurun terbagi menjadi 2 jenis, yakni:

Gurun Panas

Gurun panas atau hotlarid dessert adalah sebuah padang pasir yang umum ditemukan di kawasan beriklim sub tropis hingga iklim sedang. Gurun panas berupa lahan pasir yang panas dan kering. Pada gurun panas curah hujan sangat rendah, vegetasi terbatas, tingkat penguapan tinggi, serta amplitude suhu harian tinggi.

Contoh dari gurun panas yakni:

  • Gurun Sahara (Afrika Selatan)
  • Gurun Ogaden (Afrika Timur)
  • Gurun Kalahari (Afrika Barat Daya)
  • Gurun Gibson (Australia)
  • Gurun Gobi (Asia Tengah)
  • The Great America Dessert (Arizona dan California)
  • Gurun Patagonia (Amerika Selatan)

Gurun Dingin

Gurun dingin atau ice dessert banyak ditemukan di kawasan tundra yang beriklim dingin seperti di daerah kutub. Di bagian permukaan tanah selalu tertutup oleh lapisan es dan salju, tidak heran jika saat musim dingin tiba suhu udara dapat mencapai -57 derajat celcius, dan ketika musim panas suhu udara mencapai 15o celcius.

Persebaran gurun dingin di berbagai belahan dunia antara lain Siberia, Alaska, Kanada bagian utara, Greenland, dan Tierre del Fuego (paling selatan Amerika Selatan).

Berdasarkan Curah Hujan

Jika dilihat berdasarkan curah hujan dan tingkat kekeringan, ekosistem gurun dibedakan menjadi:

  • Gurun sangat kering

Gurun yang tidak mengalami musim hujan selama 12 bulan.

  • Gurun setengah kering

Gurun yang memiliki curah hujan antara 250 mm sampai 500 mm per tahun.

  • Gurun kering

Gurun yang mempunyai curah hujan kurang dari 250 mm per tahun.

Proses Terciptanya Ekosistem Gurun

Proses terbentuknya gurun terbagi menjadi dua cara, yakni:

1. Perbedaan Suhu Yang Ekstrim

Proses pelapukan pada berbagai macam jenis batuan terjadi karena adanya perbedaan suhu yang sangat ekstrim antara siang dan malam hari. Seperti yang diketahui jika suhu udara di siang hari sangatlah panas (lebih dari 50o celcius), sedangkan pada malam hari suhu udara menjadi sangat dingin bahkan mencapai 0 derajat celcius.

2. Penguapan Air Tanah

Penguapan air tanah terjadi secara berlebihan karena suhu yang amat panas pada permukaan tanah dan tekanan atmosfer juga menjadi penyebab tanah berubah menjadi gersang. Seiring berjalannya waktu tanah tersebut berubah menjadi gurun pasir.

Flora dan Fauna Di Gurun

Flora Gurun

Flora atau tumbuhan yang hidup di kawasan gurun harus memiliki bentuk adaptasi yang sesuai dengan kondisi tempat tinggalnya. Adapun ciri flora di gurun antara lain:

  1. Memiliki akar yang panjang dengan adanya jaringan spons untuk dapat menyimpan air.
  2. Daun memiliki kutikula yang tebal, berbentuk menyempit salah satunya berduri untuk mengurangi penguapan air.

Contoh dari flora yang dapat hidup di gurun yakni kaktus, kurma, semak-semak beracun, dan tanaman jenis sukulen.

Fauna Gurun

Fauna atau hewan yang hidup di gurun tentu memiliki kemampuan adaptasi yang berbeda dengan hewan di tempat lain. Bentuk adaptasi hewan di gurun dapat diketahui dari:

  1. Memiliki tempat menyimpan cadangan air di dalam tubuhnya.
  2. Melakukan aktivitas di malam hari. Sedangkan pada siang hari memilih untuk bersembunyi di dalam lubang-lubang tanah atau celah batu.

Adapun hewan yang dapat hidup di gurun antara lain tikus, ular, kalajengking gurun, unta, dan gebril.

Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Biologi