Penjelasan Daur Hidup Sapi Terlengkap
Sapi merupakan hewan ternak yang dimanfaatkan tenaganya seperti kerbau untuk membajak sawah oleh nenek moyang kita. Akan tetapi khusus di pulau dewata, hewan ini dianggap suci. Pada umumnya masyarakat menganggap sapi termasuk hewan ternak untuk memenuhi kebutuhan pangan yang dimanfaatkan susu dan dagingnya.
Taksonomi sapi
Sapi memiliki klasifikasi nama berdasarkan tatanan nama Linaeus yaitu:
- Kingdom : Animalia
- Phylum : Chordata
- Class : Mammalia
- Sub Class : Eutheria
- Ordo : Ungulata (mamallia berkuku)
- Sub Ordo : Pecora (ruminant asli)
- Family : Bovidae (tanduk berongga)
- Genus : Bos (Ruminansia berkaki 4)
- Sub Genus : Taurine : Bos taurus, Bos Indicus
- Bibohne : Bos gaurus, bos frontalis, Bos sondacius
- Spesies :
- Bos Taurus : Bos taurus primigenus, Bos Taurus longifrons, Bos Taurus frontasus, Bos Taurus brachycephallus
- Bos indicus
Siklus atau daur hidup sapi dimulai sejak anak sapi dilahirkan hingga dewasa kemudian mati. Terdapat beberapa tahapan daur hidup sapi diantaranya daur hidup sapi secara sederhana menurut pengelompokan hewan yaitu : anak sapi – sapi dara – sapi dewasa – anak sapi. Berikut tahapan siklus hidup sapi dan fasenya
1. Anak sapi (Pedet)
Anak sapi atau Pedet yang baru lahir masih memerlukan induknya untuk dapat tumbuh dan berkembang. Pemeliharaan yang baik pada masa kanak-kanan sangatlah penting. Penanganan pedet yang optimal akan menjadi replacement stock yang optimal pula. Saat dilahirkan anak sapi sangat kritis. Masa ini masih memerlukan susu dari induknya dan berakhir dengan penyapihan seperti halnya manusia. Waktu yang tepat untuk disapih terkadang bukan berdasarkan umur, melainkan kemampuan mengkonsumsi konsentrat. Waktu yang diperlukan bervariasi ada yang 4 minggu, ada yang di atas 10 minggu. Indikator pakan yang dikonsumsi pedet agar bisa disapih yaitu mampu mengkonsumsi 0,5 – 1 kg konsentrat 3x sehari. Lama penyapihan 3-7 hari.
Kriteria pedet yang baik :
- Berasal dari induk yang unggul
- Bentuk tubuh proporsional
- Bebas penyakit menular
- Tidak memiliki kelainan fisik
- Tidak ada riwayat penyakit berat
- Bukan dari hasil in breeding
Ciri anak sapi siap sapih:
- Bobot sekitar 60-150 kg
- Sudah tidak menyusu pada induknya
- Mampu mengkonsumsi konsentrat anak sapi (calf etartor) sebanyak 0,5 kg/hari atau lebih dan 1,4 – 1,8kg hijauan.
- Kandang sudah dipisahkan
2. Sapi Remaja (Dara)
Sapi remaja atau dikenal dengan istilah sapi dara atau heifer. Tanda sapi yang merupakan heifer atau dara adalah sapi yang telah disapih hingga laktasi pertama kali (biasanya menginjak usia 9 bulan hingga melahirkan pertama kali). Tubuh sapi mencapai kedewasaan tubuh saat usia 15-18 bulan dan siap dikawinkan peternak. Sapi merupakan salah satu hewan yang memiliki sistem perkembangbiakan generatif pada hewan yaitu membutuhkan proses fertilisasi antara dua sel kelamin. Pada sapi termasuk proses fertilisasi internal.
Sapi bermutu didapat dari pakan hijauan yang cukup dan konsentrat yang berkualitas baik. kurangnya perawatan dimasa pertumbuhan akan mengakibatkan susah mengandung dan sapi yang dilahirkan kecil, lemah dan produksi susu rendah.
Tanda alat kelamin sapi memasuki kedewasaan, yaitu :
- Vulva terlihat bengkak, berwarna merah, hangat dan keluar lender.
- Peka (mudah terangsang)
- Diam ketika dinaiki pejantan
- Terlihat gelisah (mengangkat ekor dan sering mengemoh)
3. Sapi Dewasa
Sapi dikatakan dewasa ketika mengalami pubertas dan reproduksi telah dimulai. Periode pubertas ditandai dengan fase birahi (estrus) fase ini dibagi menjadi 4, yaitu : proestrus, estrus, postestrus dan diestrus.
Siklus estrus dikontrol oleh hormone yang komplek melalui sistem endokrinologi. Biasanya berlangsung 18-20 hari. Jika siklus terlalu pendek biasanya terdapat kelainan dan bila terlalu lama yang mencapai 30-35 hari disebut juga fase heat dan biasanya terjadi kematian embrio.
- Fase proestrus
Fase ini merupakan periode sebelum birahi antara regresi corpus luteum (CL) diantara siklus estrus dengan mengalami perkembangan folikel atau folikullogenesis. Folike ini distimulasi oleh follicle stimulating hormone (FSH) dan Lutenizing Hormone (LH) untuk memproduksi estrogen yang dihasilkan dari sel yang membentuk dinding folikel
- Fase Estrus
Fase yang ditandai dengan keinginan kelamin menerima pejantan untuk kopulasi. Terjadi pematangan folikel dan telur. Lama fase ini sekitar 8 – 30 jam. Kontraksi pada saluran reproduksi yang mempermudah transport sperma dan sel telur, ovulasi terjadi setelah periode ini akibat dari penurunan FSH dan meningkatnya LH dalam darah
- Fase Postestrus
Periode yang ditandai dngan corpus luteum tumbuh dengan cepat yang berasal dari pecahan sel-sel granulosa dibawah pengaruh LH. Hormon yang berpengaruh yaitu progesterone. Lama fase ini sekitar 3-4 hari setelah estrus. Indikasi estrus telah terjadi yaitu darah yang keluar mengalir melalui lapisan uterus ketika penurunan estrogen, uterus agak melunak.
- Fase Diestrus
Fase ini merupakan fase terakhir dan terlama dalam siklus estrus. Terjadi kematangan corpus luteum. Periode ini terjadi pada hari ke 12-15.
Demikian uraian mengenai daur hidup sapi beserta fase-fasenya. Semoga menambah wawasan kita dan bermanfaat.