Sponsors Link

7 Contoh Tumbuhan Hidrofit Yang Perlu Diketahui

Sponsors Link

Setiap tumbuhan memiliki cara adaptasi yang berbeda-beda sesuai dengan tempat mereka hidup. Jika dilihat dari bentuk adaptasi morfologinya, tumbuhan dibedakan menjadi tiga jenis yakni xerofit, higrofit, dan hidrofit.

Xerofit merupakan tumbuhan yang dapat hidup di tempat-tempat kering. Sedangkan higrofit adalah tumbuhan yang hanya hidup di tempat-tempat lembah. Dan hidrofit yaitu tumbuhan yang dapat hidup di tempat berair atau basah.

Berbicara mengenai tumbuhan hidrofit, tentu saja tumbuhan tersebut banyak ditemukan pada tempat yang dipenuhi dengan air seperti danau, rawa, pinggiran sungai dan lainnya. Dilihat dari bentuk fisiknya sebagian besar tumbuhan hidrofit mempunyai ciri-ciri:

  1. Bentuk daun lebar dan tipis.
  2. Batang tumbuhan memiliki rongga-rongga udara atau aerenkim untuk membantu tumbuhan agar dapat mengapung serta melancarkan difusi oksigen.
  3. Banyak ditemukan stomata pada bagian permukaan daun.
  4. Berakar pendek dan tertanam di dalam air agar tumbuhan tidak menyerap air terlalu banyak.
  5. Bentuk akar serabut dan lebat untuk mencegah tumbuhan tidak terbalik saat berada di air.
  6. Terdapat lapisan lilin pada lapisan epidermis yang membuatnya tahan terhadap air dan bakteri pembusukan.
  7. Bagian yang tenggelam tidak terdapat kutikula sehingga air tidak dapat masuk ke dalam tubuh tumbuhan.

Dan berikut beberapa contoh tumbuhan hidrofit yang perlu diketahui.

1. Teratai

Teratai banyak ditemukan di lingkungan berair seperti rawa dan kolam dangkal. Tumbuhan ini banyak tersebar dan sangat terkenal di benua Asia. Di beberapa negara, teratai dilambangkan sebagai kesucian sebab meskipun hidup di lingkungan berlumpur dan kotor, bunga teratai tetap bersih dan tidak kotor oleh lumpur.

Teratai memiliki akar yang pendek dan berserat yang tertanam di bagian dasar. Tidak hanya itu, akarnya berfungsi sebagai perekat tumbuhan agar tidak mudah terbawa arus atau tercabut.

Batang teratai merupakan rhizoma atau rimpang yang terhubung oleh akar yang tertanam pada dasar permukaan dengan daun serta bunga berada pada permukaan air. Selain itu batang teratai juga sangat kokoh dan mempunyai rongga yang berfungsi sebagai transport gas.

2. Enceng Gondok

Enceng gondok termasuk tumbuhan air yang memiliki ciri batang yang mengelembung dan akar berserabut mirip rambut. Uniknya akar enceng gondok dapat mengapung di bawah permukaan air atau bahkan tertanam di dalam tanah.

Daunnya berbentuk oval, bagian ujung dan pangkalnya meruncing. Permukaan daun cukup licin serta berwarna hijau. Enceng gondong juga memiliki bunga majemuk, berbentuk bulir dengan kelopaknya berbentuk tabung.

Enceng gondok dapat hidup di lingkungan seperti rawa, kolam dangkal, danau, hingga sungai dengan arus yang tenang. Perkembangbiakannya sangat cepat, tidak heran di beberapa tempat enceng gondok dianggap sebagai tumbuhan gulma karena dapat merusak lingkungan perairan.

3. Bakau

Tumbuhan bakau banyak ditemukan di beberapa pantai yang mempunyai rawa. Tumbuhan ini masuk sebagai jenis tanaman mangrove tropis. Hal yang membuat bakau berbeda dengan tumbuhan hidrofit lainnya adalah kemampuan bertahan hidup pada lingkungan air asin.

Tumbuhan bakau mempunyai akar tunjang yang berfungsi memperkokoh cengkraman pohon agar tidak dapat bergoyang atau rubuh terkena hempasan ombak laut. Akarnya juga berfungsi sebagai alat pernapasan.

Untuk dapat bertahan hidup di lingkungan ekstrem, bakau beradaptasi dengan berbagai bentuk mulai dari bentuk akar dan kelenjar garam yang berada di daun.

Untuk tumbuhan bakau yang hidup di zona terluar atau dekat dengan ombak laut, memiliki sistem akar tunjang agar dapat bertahan dari hempasan ombak.

4. Selada Laut

Selada laut merupakan salah satu tumbuhan yang banyak ditemukan pada perairan laut dangkal. Selada laut dapat tumbuh hingga mencapai 1 meter, berwarna hijau muda terang, bentuk daun seperti pedang yang melipat dengan tepian halus dan bergelombang.

Selada laut termasuk ke dalam keluarga alga dan memiliki nama lain yakni alga ulva. Pemberian nama selada sendiri karena bentuk daun yang mirip seperti tumbuhan selada yang hidup di daratan.

Selada laut banyak tersebar di wilayah perairan dangkal di seluruh dunia terutama pada kawasan berbatu. Selada laut banyak ditemukan di benua Eropa, seluruh benua Ameria, Afrika, Kepulauan Karibia, dan kepulauan-kepulauan di sekitar Samudera Hindia.

5. Kiambang

Banyak orang membudidayakan tumbuhan kiambang sebagai tumbuhan hidrofit guna penghias kolam. Hal ini disebabkan karena kiambang dapat mengapung di permukaan air. Di alam kiambang banyak ditemukan pada area sawah, danau, kolam, dan lainnya.

Kiambang memiliki dua tipe daun, pertama daun yang berada permukaan air dengan bentuk cuping agak melingkar, berwarna hijau serta bagian permukaan tertutup oleh rambut-rambut halus berwarna putih.

Sedangkan daun kedua terletak di bawah air dengan bentuk seperti akar, tidak mempunyai klorofil, dan berfungsi sebagai penangkap unsur hara dan juga oksigen terlarut.

6. Papirus

Dahulu tumbuhan papirus (papyrus) banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan kertas pada zaman Mesir Kuno. Saat itu tanaman ini banyak ditemukan di tepi atau lembah sungai Nil.

Daun papirus mirip seperti rambut yang menjuntai, memiliki tangkai dengan tinggi sekitar 3-5 meter, berbentuk segitiga secara bersilangan. Pada sekeliling dasar tangkai tumbuh dedaunan berserabut pendek.

Pohon papirus sangat halus, tidak memiliki bonggol atau duri yang berujung pada bunga besar dan berumbai.

Saat ini papirus banyak ditemukan di tepian danau kecil serta sungai-sungai di Afrika. Bahkan menurut Dr. Kamaluddin al-Batanuni, seorang guru besar ekologi mengatakan jika tumbuhan papirus hidup di kawasan yang lembab dan basah.

7. Hydrilla

Hydrilla banyak hidup di lingkungan perairan dingin ataupun hangat seperti di kawasan benua Asia, Afrika, Eropa, dan Australia. Hydrilla banyak dijadikan sebagai tanaman hias khusus akuarium.

Namun di alam bebas, hydrilla dapat tumbuh dengan panjang hingga 1-2 meter dan banyak ditemukan di sekitar area persawahan ataupun rawa-rawa. Daunnya berukuran kecil dan tumbuh teratur dalam whorl sejumlah 2-8 batang. Masing-masing daun memiliki panjang 5-20 mm dan lebar 0,7-2 mm.

Meskipun dapat hidup pada perairan tawar, nyatanya hydrilla termasuk tumbuhan hidrofit yang sangat tahan dengan salinitas tinggi jika dibandingkan dengan tumbuhan air tawar lainnya.

Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Tumbuhan