Sponsors Link

Mengenal 5 Contoh Batuan Beku Dalam

Sponsors Link

Batuan beku atau disebut juga dengan batuan intrusive dan batuan plutonik, merupakan salah satu dari tiga jenis batuan yang menjadi penyusun litosfer bumi. Batuan beku ini dapat terbentuk dari proses pendinginan serta pengkristalan magma yang berasal dari perut bumi. Dari tempat terbentuknya, batuan beku dapat dibedakan lagi menjadi batuan beku dalam dan batuan beku luar. Pengertian dari batuan beku dalam itu sendiri merupakan batu yang dihasilkan setelah melalui proses pembekuan magma lambat yang biasa terjadi dalam permukaan bumi. Karena proses pembentukan ini berlangsung lambat, batuan beku dalam memiliki kandungan mineral yang relatif lebih besar.

Batuan beku dalam inilah yang biasa disebut dengan nama batuan plutonik. Sedangkan batuan beku luar disebut dengan istilah batu vulkanik. Kata plutonik berasal dari nama salah satu dewa Romawi, yakni Pluto yang merupakan dewa kemakmuran serta menjadi penguasa dunia bawah. Batuan beku dalam juga merupakan salah satu jenis batuan beku yang diklasifikasikan berdasarkan tempat pembentukannya.

Baca juga :

Batuan beku dalam memiliki ciri khas berupa ukuran kristal mineral besar yang dapat mencapai 1 – 5 mm atau bahkan lebih dari 5 mm. Mineral ini saling mengunci satu sama lain, serta batuan beku memiliki tekstur yang kasar dan juga memiliki batas jelas antar kristal. Batuan beku ini terbentuk sangat jauh di bawah permukaan bumi, yakni sekitar 15 – 50 km. karena posisi pembentukannya berada di dalam, maka proses kristalisasi pun berjalan sangat lambat. Hal ini memberikan kristal mineral banyak waktu untuk berkembang dan ukurannya menjadi lebih besar. Batuan beku dalam memiliki beberapa jenis batu. Berikut ini adalah beberapa contoh batuan beku dalam yang perlu Anda ketahui, yakni :

  1. Batuan diorite

batu dioriteBatuan ini merupakan salah satu contoh jenis batuan beku dalam yang cukup mudah di temukan. Di Indonesia sendiri, batuan diorite biasanya ditemukan di daerah Pemalang dan Banjarnegara, Jawa Tengah. Batuan diorite memiliki ciri khas, diantaranya adalah tesktur feneris, memiliki warna yang gelap serta mineralnya memiliki tekstur yang kasar hingga sedang. Apabila Anda melihatnya secara sekilas, batu diorite sangat menyerupai dengan batuan gabro. Namun apabila ditinjau kembali dari sisi kimia, batuan diorite memiliki tingkat keasaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan batuan gabro. Batuan diorite kini dimanfaatkan untuk keperluan hiasan serta ornament dinding. Namun batu ini juga dapat dimanfaatkan dalam bahan-bahan bangunan seperti untuk membuat pondasi dan juga bahan pengeras jalan.

  1. Batuan gabro

batu gabroBatuan gabro merupakan salah satu contoh batuan yang terbentuk pada saat posisi magma cair berada di dalam permukaan bumi dan terperangkap, sehingga secara perlahan magma akan menjadi dingin dan juga mengeras. Ciri khas dari batu ini adalah memiliki tekstur yang kasar dengan warna gelap yang berisikan piroksen, feldspar atau olivin. Batuan gabro yang sering ditemukan biasanya memiliki kandungan nikel, kromium, kobalt, perak, emas, platinum serta tembaga sulfide. Pada saat ini, batuan gabro banyak digunakan sebagai batu hias, paving, batu nisan serta sebagai ornamen dinding.

Baca juga :

  1. Batuan granite

batu granitBatuan granite merupakan batu yang memiliki tekstur kasar dengan warna yang terang. Batuan beku intrusive ini di dalamnya memiliki banyak mineral, terutama kuarsa, feldspar dan juga mika. Granit termasuk ke dalam contoh batuan beku dalam yang mudah di temukan. Batuan granit ini biasanya memiliki ukuran yang besar, serta memiliki permukaan yang keras dan juga kuat. Pemanfaatan batu ini sangatlah beragam dan batu granit sangat populer digunakan sebagai material lantai, dinding, pelapis perabot dan sebagainya.

  1. Batuan pegmatite

batu pegmatiteBatuan pegmatite adalah salah satu contoh batuan beku yang dapat mengalami metamorphosis. Hal ini membuat batuan pegmatite juga termasuk ke dalam salah satu contoh batuan malihan. Ciri khas yang dimiliki batuan ini adalah teksturnya yang sangat kasar, serta terbentuk di bagian batas antara dapur magma dan juga ruang kristalisasi. Sehingga tidak heran kalau batuan pegmatite sering kali ditemukan memiliki kandungan mineral langka. Mineral tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Logam ringan (Be silikat, Li silikat dan Al silikat).
  • Logam berat (Sn, W, Au dan Mo).
  • Usur-unsur jarang (Niobium, Tantalum, Zr, Ce, La, U, Th, Ti).
  • Batuan mulia (Ruby, Beryl, Sapphire, Topaz, Rock Crystal dan sebagainya).
  1. Batuan peridotite

batu peridoditeBatuan peridotit merupakan salah satu contoh batuan beku dalam yang memiliki nilai ekonomis relatif lebih tinggi. Sebab batuan peridotit merupakan batuan induk yang berasal dari biji nikel. Batuan peridotite memiliki sifat ultra basa dengan komposisi perbandingan 70 : 30 antara lovin : piroksen. Ciri khas dari batuan ini adalah ukuran kristalnya yang cukup besar, memiliki warna gelap kehijauan serta tekturnya yang kasar.

Demikianlah beberapa penjabaran dan contoh batuan beku dalam yang dapat Anda ketahui. Semoga bermanfaat!

Sponsors Link
, , ,
Oleh :
Kategori : Geologi