Sponsors Link

Cara Perkembangbiakan Kelinci dan Perilakunya

Sponsors Link

Jika kita berbicara mengenai satwa yang ada dan telah diketahui maka ada banyak sekali jenis yang bisa kita sebutkan. Setiap Jenis satwa tersebut akan selalu memiliki ciri khusus sendiri. Keberadaan dari satwa-satwa itu sendiri memiliki beragam jenis tujuan. Ada beberapa jenis hewan yang memang telah dijinakkan untuk dapat membantu kehidupan manusia. Ada pula hewan yang telah menjadi salah satu sumber makanan dan juga hewan yang menjadi peliharaan dari manusia. Salah satu hewan yang cukup banyak dijadikan sebagai hewan peliharaan adalah kelinci. Selain menjadi hewan peliharaan, banyak juga yang menjadikan kelinci sebagai salah satu menu sumber makanan yang cukup digemari.

Namun, kali ini kita akan membahas mengenai beberapa hal yang berhubungan dengan cara perkembangbiakan kelinci. Pengetahuan akan proses perkembangbiakan menjadi suatu hal yang sangat penting, terutama bagi mereka yang sedang dan menyukai kelinci sebagai salah satu hewan peliharaan. Ada banyak sekali manfaat yang bisa di dapatkan dengan mengetahui proses perkembangbiakan dari kelinci tersebut. Ada beberapa informasi yang bisa kalian ketahui, seperti

Kelinci merupakan salah satu hewan yang memiliki nilai cukup besar dan banyak. Hal  ini terutama dapat berlaku dalam bidang ekonomi. Banyak sekali kota atau tempat yang menjadikan kelinci sebagai salah satu komoditi utama mereka. Salah satu kota yang menjadikan kelinci sebagai hal penting adalah Lembang. Kota ini banyak menjadikan kelinci sebagai hewan ternak yang berujung pada hewan peliharaan maupun hewan konsumsi.

Secara garis besar kelinci merupakan salah satu hewan mamalia yang cuku terkenal di kalangan masyarakat umum. Mereka jatuh cinta atau menyukai kelinci karena dikarenakan tingkah laku mereka yang sering dikategorikan lucu. Secara garis besar kelinci sendiri merupakan salah satu hewan vertebrata yang masuk kedalam famili Leporidae. Jika berbicara mengenai jenis kelinci maka kita bisa menyebutkan beragam jenis kelinci.

Persebaran kelinci bisa dikatakan cukup merata di beberapa kawasan yang ada di Dunia. Pada awalnya sendiri merupakan salah satu hewan yang banyak hidup di kawasan Afrika dan Eropa. Kemudian penyebarannya menjadi meluas bersama dengan masa kolonial. Indonesia sendiri mengenal kelinci pada masa kolonialisme Belanda, hal ini dapat dilihat asal kata kelinci dari bahasa Belanda konijntje yang memiliki arti anak kecil.

Kelinci merupakan salah satu hewan mamalia yang memiliki tingkat reproduksi yang cukup besar dan cepat. Hal ini dapat dilihat dari beberapa data biologis kelinci yang ada seperti:

  1. Masa hidup: 5 – 10 tahun
  2. Masa produksi: 1 – 3 tahun
  3. Masa hamil : 28-35 hari (rata-rata 29 – 31 hari)
  4. Masa penyapihan : 6-8 minggu
  5. Umur dewasa: 4-10 bulan
  6. Umur dikawinkan: 6-12 bulan
  7. Masa perkawinan setelah beranak (calving interval): 1 minggu setelah Anak disapih.
  8. Siklus kelamin : Poliestrus dalam setahun bisa 5 kali bunting
  9. Siklus berahi: Sekitar 2 minggu
  10. Periode estrus : 11 – 15 hari
  11. Ovulasi: Terjadi pada hari kawin (9 – 13 jam kemudian)
  12. Fertilitas: 1 – 2 jam sesudah kawin
  13. Jumlah kelahiran: 4- 10 ekor (rata-rata 6 – 8)
  14. Volume darah: 40 ml/kg berat badan
  15. Bobot dewasa: Sangat bervariasi, tergantung pada ras, jenis kelamin, dan faktor pemeliharaan.

Berdasarkan data di atas memang tak mengherankan jika kelinci menjadi salah satu pilihan hewan ternak. Dengan siklus hidup yang cukup cepat tak mengherankan jika banyak yang menjadikan hewan yang satu ini sebagai salah satu komoditi ekonomi. Selain data di atas, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan secara menyeluruh ketika kelinci mulai masuk dalam fase subur. Biasanya kelinci betina akan menunjukan beberapa perilaku yang menunjukan bahwa hewan tersebut telah memasuki masa subur, seperti:

  • Perilaku lebih gelisah dan tidak tenang, cenderung untuk mencari pejantan
  • Vulva berubah warna menjadi kemerahan dan cinderung lebih basah
  • Biasanya suka menggosok-gosokan dagunya ke beberapa benda yang ada di sekitarnya.

Perilaku ini sebaiknya diperhatikan secara khusus agar kita lebih mengetahui mengenai kapan waktu yang tepat untuk mengawinkan kelinci tersebut. Umur yang pas dan sesuai untuk mengawinkan kelinci atau menyiapkan kelinci untuk bereproduksi akan sangat bergantung pada jenis dan ras. Pada beberapa jenis kelinci tertentu akan memiliki jangka waktu yang mungkin bisa agak lama dari yang lain. Selain itu jumlah anak dari kelinci yang dilahirkan sendiri akan sangat bervariasi tergantung dari jenis dan ras.

Ketika induk kelinci masih dalam masa hamil dan mendekati masa melahirkan, maka indukan tersebut akan menyiapkan sarang guna melahirkan. Bahan untuk pembuatan sarang sendiri biasanya sangat bervariasi. Namun, kebanyakan jika kelinci tersebut dilepas secara liar, maka akan cenderung untuk membuat lubang-lubang yang mereka sediakan guna tempat melahirkan.

Itu tadi beberapa informasi mengenai cara perkembangbiakan kelinci yang bisa kita ketahui. Jika kalian tertarik untuk mengembangbiakan kelinci maka sebaiknya kalian perhatikan dengan baik siklus masa subur dari kelinci tersebut. Selain itu pastikan kita dapat mengetahui dengan pasti ras dari kelinci yang ada. Semoga informasi tadi bermanfaat.

Sponsors Link
, , , ,
Oleh :
Kategori : Hewan