Sponsors Link

Bahan Kimia Beracun (Toxic) : Contoh – Resiko – Keselamatan Kerja

Sponsors Link

Apakah kamu pernah masuk ke dalam laboratorium atau bahkan melakukan percobaan-percobaan kimia di laboratorium? Kalau kamu sangat meminati mata pelajaran kimia, tentunya kesempatan untuk berada di dalam laboratorium akan sangat kamu nanti-nantikan. Namun, ada hal yang harus kamu perhatikan. Tidak semua bahan kimia yang berada disana aman, loh. Ada beberapa bahan kimia mudah terbakar, yang beracun, atau berbahaya lainnya.

bahan kimia beracun

simbol bahan kimia beracun

Ada beberapa bahan kimia yang berbahaya karena memiliki sifat racun yang dikandungnya, atau biasa disebut “bahan kimia beracun”. Secara text book, pengertian bahan kimia beracun adalah segala jenis bahan kimia yang walaupun hanya berjumlah sedikit tetap dapat menyebabkan potensi terjadinya keracunan dan/atau berbahaya terhadap kesehatan manusia dan/ atau makhluk hidup lainnya.

Umumnya zat-zat racun ini masuk ke dalam tubuh manusia lewat jalur pernapasan atau lewat kulit. Kemudian zat racun ini beredar ke seluruh tubuh atau langsung menuju organ-organ tertentu. Efek yang ditimbulkan oleh bahan kimia beracun ini, selain langsung menyebabkan kematian, juga bisa pula zat-zat racun tersebut berakumulasi di dalam tubuh manusia.

Terkesan mengerikan dan menakutkan ya? Sebenarnya, asalkan kamu memiliki pengetahuan dan kewaspadaan yang cukup, maka tidak ada yang harus kamu khawatirkan, kok. Dengan melakukan penanganan yang benar, mulai dari penyimpanan sampai penanganan ketika terjadi kecelakaan, maka resiko yang akan ditimbulkan bahan-bahan kimia beracun ini akan tereliminasi.

Usaha-usaha penanganan bahan kimia beracun bermula dari pengenalan bahan-bahan kimia apa saja yang memiliki sifat racun, mengetahui bagaimana cara terpaparnya, mengetahui apa saja gejala-gejala keracunan, dan yang paling akhir adalah bagaimana menciptakan pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan terhadap manusia yang melibatkan bahan kimia beracun tersebut.

Sebelum mengerti bagaimana cara menangani bahan kimia beracun agar efeknya tidak sampai mempengaruhi kesehatan kamu, ada baiknya kamu mengenal terlebih dahulu bahan-bahan apa yang termasuk ke dalam bahan kimia beracun. Bahan kimia yang umum kamu temui, yang bisa saja menimbulkan keracunan adalah sebagai-berikut:

  • Golongan bahan kimia pestida, yaitu senyawa-senyawa organoklorin dan fosfat, karbamat, arsenic, dan lain sebagainya.
  • Golongan gas, yaitu mulai dari Nitrogen (N2), Klor (Cl2), Metana (CH4), Karbon Monoksida (CO), Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Oksida (N2O; NO; NO2), dan lain sebagainya
  • Golongan metalloid/logam berat, yaitu Arsen (As), timbal (Pb), Posfor (P), Krom (Cr), air raksa (Hg),  Kadmium (Cd), nikel (Ni), Seng (Zn), Platina (Pt), dan lain sebagainya.
  • Golongan bahan kimia organik, yaitu Benzena, Toluene, Karbon Disulfida, Metil Alkohol, Fenol, dan masih banyak lagi bahan kimia beracun lainnya.

Pengaruh yang diakibatkan bahan kimia beracun tidak lah sama antara satu orang dengan yang lainnya. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi efek yang ditimbulkan bahan kimia beracun tersebut. Beberapa faktor tersebut antara lain adalah:

  • Sifat fisik bahan kimia beracun itu sendiri. Semakin ringan partikel zatnya, maka semakin mudah menimbulkan efek terhadap tubuh. Misalkan, bahan kimia beracun yang  berwujud gas dan uap (gas dari bentuk padat/cair) lebih mudah masuk kedalam tubuh manusia dibandingkan dengan bahan kimia yang berbentuk cairan atau padatan.
  • Dosis atau konsentrasi dari racun yang masuk dalam tubuh.
  • Lamanya pemaparan.
  • Sifat kimia zat racun. Tingkat toksisitas setiap bahan berbeda-beda, tergantung dari jenis persenyawaannya, ke larutannya di dalam jaringan tubuh, dan lain-lain.
  • Jalan masuk ke dalam tubuh. Racun yang masuk melalui jalur pernapasan dan pencernaan biasanya akan lebih memiliki efek dibandingkan yang masuk lewat pori-pori kulit.
  • Faktor-faktor lain seperti umur, tingkat kebugaran tubuh, daya tahan terhadap racun, dan lain-lainnya,

Seseorang yang terpapar bahan kimia beracun bisa saja menunjukan beberapa gejala keracunan sebagai berikut:

  • Gejala non-spesifik, dikatakan non-spesifik karena gejala yang ditimbulkan tidak menunjukan gejala pasti terkena keracunan. Gejala-gejala non-spesifik yang mungkin terjadi adalah seperti pusing, mual, muntah-muntah, tubuh gemetar, badan menjadi lemas, pandangan mata berkunang-kunang,  dan sebagainya.
  • Gejala spesifik yang menandakan seseorang dipastikan terpapar racun adalah seperti sesak nafas, sakit perut yang diikuti muntah-muntah, diare berlebihan, kejang-kejang, gangguan mental, kelumpuhan, gangguan penglihatan, koma, pingsan, dan sebagainya.

Usaha-usaha pencegahan adalah salah satu upaya penanganan yang harus dilakukan siapa saja yang menggunakan bahan kimia beracun. Usaha ini dilakukan agar tidak menimbulkan terjadinya  kerugian ataupun keracunan yang setiap waktu bisa saja dapat terjadi saat menggunakan bahan kimia beracun. Pencegahan secara preventif dapat berupa upaya-upaya sebagai berikut:

  1. Management program pengendalian sumber bahaya, yang bisa berupa perencanaan pembelian stok bahan, mengkondisikan tempat penyimpanan dengan meletakan bahan kimia beracun pada tempat yang terpisah, melakukan kontrol yang lebih pada area bahan kimia beracun diletakan, menyiapkan peralatan penanganan yang diperlukan, dan sebagainya.
  2. Selalu menggunakan alat pelindung diri bila menggunakan bahan kimia beracun. Alat pelindung diri berupa masker, kaca mata laboratorium, pakaiannya khusus yang menutupi hampir seluruh tubuh, sarung tangan karet, sepatu khusus yang tahan bahan kimia, dan lain sebagainya.
  3. Mendesign ventilasi ruangan yang baik.
  4. Pemberian label dan tanda peringatan pada setiap wadah penyimpanan bahan kimia beracun.
  5. Ruangan yang diisolasi, yaitu apabila harus bekerja dengan bahan kimia beracun, kamu harus bekerja pada ruangan khusus.
  6. Menjaga kebersihan ruangan dan area laboratorium agar tidak ada ceceran bahan kimia beracun yang tercecer sembarangan.
  7. Menyiapkan fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk penanganan pertama bila terjadi kecelakaan. Misalkan, tersedianya fasilitas keran air untuk mencuci tubuh yang terkena paparan bahan kimia dan adanya kotak P3K yang memadai.
  8. Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada semua yang beraktifitas dalam laboratorium mengenai bahaya yang mungkin terjadi dan bagaimana penanganan bila terjadi kecelakaan.
  9. Melarang semua aktifitas makan dan minum didalam ruangan laboratorium atau tempat penyimpanan bahan kimia beracun.
  10. Siapkan nomor telepon darurat yang bisa dihubungi apabila terjadi kecelakaan karena bahan kimia beracun.

Untuk menghindari terjadinya kecelakaan di Laboratorium Kimia, maka sudah sangatlah penting bagi semua personil yang akan beraktivitas di dalam Laboratorium untuk mengetahui jenis bahan dan teknik penanganan terhadap bahan-bahan kimia yang digunakan. Pengetahuan yang cukup akan menimbulkan suasana yang nyaman dan aman bagi kamu yang senang beraktivitas di dalam Laboratorium.

Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kamu dalam memahami bagaimana menangani bahan kimia beracun. Selamat belajar dan teruslah cintai ilmu.

Sponsors Link
, , , , ,
Oleh :
Kategori : Kimia