Sponsors Link

Aquaponik: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membuatnya

Sponsors Link

Seiring berkembangnya zaman, banyak orang melakukan beragam inovasi untuk memberikan kemudahan dalam melalukan sesuatu tak terkecuali di bidang pertanian. Selama ini pertanian identik dilakukan pada lahan yang luas dan selalu menggunakan media tanah.

Bagi yang tinggal di lingkungan perkotaan atau lahan sempit tentu kegiatan pertanian menjadi sulit untuk dilakukan. Salah satu cara melakukan kegiatan pertanian di wilayah perkotaan yakni dengan memanfaatan pekarangan rumah.

Tentu saja teknik penanaman yang dilakukan berbeda dengan teknik penanaman yang biasa terjadi pada lahan luas. Aquaponik merupakan salah satu alternatif cara menanam tanaman yang dapat diterapkan pada lahan sempit khususnya di kawasan perkotaan.

Namun tidak semua orang mengetahui teknik menanam satu ini. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai apa itu aquaponik, manfaat, hingga kelebihan dan kekurangannya.

Pengertian Aquaponik

Aquaponik telah ada sejak tahun 1971 akan tetapi mulai berkembang sekitar tahun 1980-an. Aquaponik berasal dari dua kata yakni ‘aquakultur’ yakni budidaya ikan dan ‘hidroponik’ yang merupakan budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah.

Sehingga dapat disimpulkan jika aquaponik adalah sebuah sistem pertanian yang menggunakan kotoran ikan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman serta memanfaatkan tanaman untuk sebagai pengendali kualitas air bagi ikan.

Aquaponik menjadi bentuk alternatif menanam tanaman sekaligus memelihara ikan dalam sebuah wadah. Di dalam aquaponik terdapat sebuah siklus yang saling menguntungkan antara ikan dan tanaman.

Ikan menjadi kunci utama dari sistem aquaponik sebab menjadi sumber nutrisi tinggi bagi tanaman di atasnya. Tidak heran jika aquaponik hadir sebagai alternatif melakukan bercocok tanam di lahan sempit.

Manfaat Aquaponik

Aquaponik mempunyai banyak manfaat jika dibandingkan dengan sistem pertanian lainnya. Adapun manfaat dari melakukan pertanian aquaponik antara lain:

  1. Lebih hemat air hingga 90% jika dibandingkan dengan melakukan budidaya tanaman menggunakan media tanah.
  2. Dalam satu waktu dapat menghasilkan sayuran, buah, atau ikan sekaligus. Hasilnya dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga ataupun komersial guna memperoleh keuntungan.
  3. Kualitas sayur dan ikan yang dihasilkan cukup tinggi karena terbebas dari bahan kimia, residu pupuk anorganik atau pestisida kimia.
  4. Lebih menghemat lahan serta tidak membutuhkan banyak tempat sebab tanaman dan ikan dibudidayakan dalam satu tempat.
  5. Dapat juga diletakkan di dalam ruangan dengan memperhatikan pencahayaan matahari.
  6. Dapat mengurangi limbah air.

Cara Membuat Aquaponik

1. Mempersiapkan Alat Dan Bahan

Hal pertama yang perlu dilakukan untuk membuat aquaponik yakni mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, antara lain:

  • Pipa paralon berukuran besar
  • Pompa aquarium
  • Pot tanaman atau botol bekas
  • Gabus filter
  • Sumbu kompor atau kain resapan

2. Membuat Wadah Tanaman Dan Ikan

Jika semua bahan dan alat telah terkumpul, tahap selanjutnya adalah membuat wadah atau tempat sebagai penampung tanaman dan ikan. Dalam hal ini dapat menggunakan kolam ikan yang telah ada sebelumnya. Namun jika tidak memiliki kolam, dapat menggunakan ember atau drum berukuran besar.

Sedangkan tempat menanam tanaman digunakan pipa paralon yang telah dilubangi pada bagian atasnya sesuai dengan jumlah dan ukuran pot tanaman atau botol bekas yang nantinya akan dijadikan tempat tanaman.

Selanjutnya buatlah lubang kecil sebagai tempat mengalirnya air ke dalam kolam ikan pada bagian ujung pipa paralon.

3. Mempersiapkan Pot Tanaman

Siapkan pot tanaman atau botol bekas yang sebelumnya telah diberi lubang pada bagian bawah. Kemudian letakkan ke dalam lubang-lubang pipa paralon yang telah dibuat sebelumnya.

Namun sebelumnya jangan lupa untuk memasang sumbu kompor atau kain resapan pada bagian bawah pot atau botol bekas tersebut. Sumbu kompor dan kain resapan ini berfungsi untuk menyerap air yang berasal dari kolam.

4. Memasukan Tanaman

Jika pot dan pipa paralon telah siap terpasang, langkah selanjutnya adalah meletakkan tanaman yang akan dibudidayakan. Tanaman yang digunakan telah disemaikan terlebih dahulu dan pastikan berasal dari bibit unggul.

Untuk media tanam dapat menggunakan gabus filter. Namun jika tidak ada dapat diganti dengan menggunakan spons ataupun rockwool.

5. Memasang Pompa Akuarium

Tahap berikutnya adalah pemasangan pompa akuarium yang berguna sebagai perantara kolam dan pipa paralon. Saat memasang pompa akuarium pastikan untuk memasukkan selang pompa ke dalam pipa paralon hal ini bertujuan agar air dari kolam ikan dapat terpompa ke dalam pipa paralon yang telah berisi tanaman untuk kemudian kembali lagi ke dalam kolam melalui lubang pipa lainnya.

6. Memasukkan Ikan

Langkah terakhir dalam membuat aquaponik adalah dengan memasukkan ikan ke dalam kolam atau tempat yang disediakan. Ikan yang umumnya digunakan untuk melakukan aquaponik adalah ikan nila, ikan mas, ikan patin, ikan lele, dan juga ikan koi.

Terakhir nyalakan pompa akuarium dan aquaponik siap digunakan.

Kelebihan Dan Kekurangan Aquaponik

Kelebihan Aquaponik

  1. Menghasilkan dua produk sekaligus dalam satu kali produksi.
  2. Tidak membutuhkan lahan yang luas.
  3. Hasil pertanian yang diperoleh merupakan produk organik.
  4. Dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
  5. Lebih hemat air.

Kekurangan Aquaponik

  1. Membutuhkan biaya produksi yang tidak sedikit.
  2. Sangat tergantung dari sumber daya listrik.
  3. Membutuhkan keterampilan khusus.
  4. Perawatan yang tinggi.

Contoh Tumbuhan Aquaponik

Adapun jenis tanaman yang dapat dibudidayakan dengan sistem aquaponik antara lain:

  1. Kangkung, merupakan jenis tanaman yang mudah untuk dibudidayakan. Kangkung membutuhkan suplai air secara berkelanjutan dan dapat dipanen dalam kurun waktu 30-40 hari.
  2. Selada, tidak hanya dapat ditanam dengan media tanah saja, namun juga air. Sehingga selada sangat cocok ditanam dengan teknik aquaponik dan masa panen sekitar 25-30 hari.
  3. Kacang panjang, juga dapat ditanam dalam aquaponik dan dapat dipanen dalam jangka waktu 2,5 bulan – 3 bulan.
  4. Bayam, proses pertumbuhannya sangat singkat dan dapat dipanen setelah 1-2 bulan.
  5. Sawi, dapat dipanen dalam jangka waktu 40-45 hari.
  6. Tomat, dapat dibudidayakan menggunakan aquaponik dengan sistem irigasi tetes. Tomat dapat dipanen setelah usia 65-70 hari.
  7. Cabai, sama halnya dengan tomat, cabai yang ditanam pada aquaponik menggunakan sistem irigasi tetes dan dipanen ketika berusia 65-80 hari untuk cabai rawit dan 70-90 hari untuk cabai besar.
Sponsors Link
, , ,
Oleh :
Kategori : Ekologi