Sponsors Link

Udara Komplementer : Pengertian – Ciri – Contoh

Sponsors Link

Bumi merupakan wadah sekaligus sebuah tempat tinggal bagi para makhluk hidup baik itu manusia, hewan, maupun tumbuh – tumbuhan serta berdampingan dengan benda – benda tak hidup yang tercipta secara alami atau karena campur tangan kita sebagai makhluk bumi. Sebagai tempat tinggal bumi memiliki suatu hubungan yang selaras dan seimbang dengan berbagai jenis makhluk hidup yang ada di dalamnya. Bumi kita ini memiliki berbagai elemen penting sekaligus pendukung terbentuknya kehidupan yang bisa berlangsung sampai sekarang ini. Elemen – elemen pendukung yang dimaksud antara lain adalah tanah atau bumi itu sendiri, air, api atau sinar matahari, dan udara. Elemen – elemen itu mempunyai sifat yang sangat penting terutama bagi kelangsungan hidup dari segala makhluk hidup penghuni bumi. Kehilangan salah satu dari elemen itu dapat berakibat kekacauan yang bahkan bisa merusak segala kehidupan dan keseimbangan di bumi ini.

Salah satu bentuk elemen yakni udara. Udara sangat penting bagi manusia dan juga makhluk hidup lainnya, memiliki jumlah yang tidak terbatas, serta berada di hampir semua tempat di muka bumi. Udara menjadi suatu hal pokok bagi makhluk hidup. Tanpa udara, makhluk hidup tidak bisa bernafas. Padahal bernafas merupakan suatu kegiatan wajib bagi makhluk hidup agar bisa tetap bertahan hidup. Sehingga bisa ditarik kesimpulan, tanpa adanya udara semua makhluk hidup di muka bumi akan mati. Sebenarnya ada banyak sekali jenis gas yang terkandung dalam udara. Udara bisa terbagi ke dalam beberapa pengelompokan, salah satu contohnya adalah pembagian udara yang berkaitan erat dengan pernafasan pada manusia. Udara yang mempunyai keterkaitan dengan pernafasan manusia dibedakan menjadi enam jenis. Masing – masing jenis yang dimaksudkan adalah udara tidal atau udara pernafasan, udara komplementer atau udara cadangan inspirasi, udara suplementer atau udara cadangan ekspirasi dan udara residu atau udara cadangan di dalam paru – paru dan lain sebagainya.

Namun di artikel ini kami akan lebih mengulas tentang udara komplementer. Seperti apa yang dimaksud udara komplementer tentang ciri – ciri udara komplementer dan perbedaan dengan udara yang lainnya serta seberapa pentingkah peran udara komplementer bagi kelangsungan hidup manusia.

Pengertian Udara Komplementer

Telah dijelaskan diatas sebelumnya bahwa manusia perlu bernafas untuk kelangsungan hidupnya. Bernafas adalah suatu proses mengeluarkan dan memasukkan udara , Udara yang masuk adalah Oksigen (O2) sedangkan udara yang dikeluarkan adalah Karbondioksida (CO2).

Sebelum belajar mengenai jenis – jenis udara pernapasan kita harus memahami tentang proses inspirasi dan ekspirasi terlebih dahulu. Inspirasi adalah suatu proses ketika kita menghirup udara dari luar sedangkan ekspirasi merupakan suatu proses ketika kita menghembuskan udara keluar. Mengapa kita harus mengerti inspirasi dan ekspirasi terlebih dahulu, tentu saja karena ada keterkaitan antara fase inspirasi dan ekspirasi dengan udara – udara pernapasan terutama pada udara komplementer.

Udara pernafasan pada manusia dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Salah satunya yaitu jenis udara komplementer. Udara komplementer biasa disebut dengan cadangan udara inspirasi. Inspirasi adalah suatu proses menarik nafas pada manusia. Udara komplementer atau cadangan udara inspirasi adalah udara yang masuk ke dalam paru- paru ketika kita menarik nafas atau inspirasi sedalam – dalamnya, hal ini biasa terjadi setelah kita melakukan pernafasan biasa. Itulah sebabnya mengapa udara komplementer disebut cadangan udara inspirasi.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa udara komplementer atau cadangan udara inspirasi ini merupakan udara yang dapat dimasukkan ke dalam paru – paru secara maksimal setelah kita melakukan fase inspirasi seperti biasanya.

Lantas mengapa disebut udara cadangan? Apa definisi dari udara cadangan itu sendiri? Dari pengertian kosakata sudah cukup jelas disebut cadangan karena memang bukan udara utama. Tanpa kita sadari di situasi tertentu manusia bisa bernapas secara tidak normal atau berbeda dari biasanya. Definisi dari udara cadangan yang dimaksud adalah udara yg masih dapat masuk / keluar setelah menarik / menghembuskan napas sekuat – kuatnya.

Ciri – ciri Udara Komplementer

Udara komplementer merupakan udara yang akan masuk ke dalam paru – paru ketika kita menghirup secara kuat dan terjadi setelah melakukan pernafasan biasa. Kita sama – sama mengetahui bahwa manusia bernafas menghidup oksigen atau O2. Udara yang dibutuhkan manusia untuk bernafas memang udara yang lebih banyak terkandung oksigen atau O2. Meskipun selain O2 terkandung juga gas – gas lain nya. Ketika kita melakukan inspirasi atau menarik nafas yang kuat, udara yang kita hirup adalah oksigen. Dari sini kita dapat mengindikasikan bahwa udara komplementer sebagian besar mengandung gas oksigen.

Udara Komplementer dan Udara Suplementer

Udara komplementer ini mempunyai perbedaan dengan jenis udara lainnya dalam kaitannya dengan pernafasan manusia seperti udara suplementer atau udara tidal. Selain dari ciri – ciri, perbedaan jenis udara juga dapat dilihat dari spesifikasi dan juga karakter yang dimiliki oleh masing – masing udara yang dimaksud. Udara komplementer mempunyai spesifikasi tersendiri dan berbeda dengan udara lainnya. Dalam hal ini jenis udara yang mempunyai spesifikasi paling bertolak belakang dengan udara komplementer adalah udara suplementer. Jika udara komplementer adalah jenis udara yang masih bisa dimasukkan secara maksimal setelah proses inspirasi atau menarik napas, sedangkan udara suplementer adalah jenis udara yang masih bisa dikeluarkan setelah Ekspirasi atau mengeluarkan napas.

Spesifikasi yang dimiliki oleh udara komplementer  atau cadangan udara inspirasi adalah volume nya ketika dihirup sekitar 1500 ml. Sedangkan untuk udara suplementer atau yang biasa disebut cadangan udara ekspirasi volume nya adalah sama yaitu sekitar 1500 ml. Kita bisa mengetahui perbedaan nya terletak di proses nya saja, udara komplementer ketika inspirasi sedangkan udara suplementer ketika proses ekspirasi. Selain itu gas pada udara komplementer banyak mengandung oksigen, sedangkan udara suplementer lebih dominan mengandung karbondioksida. Namun untuk jumlah udara atau volume tetap sama karena keseimbangan antara udara yang masuk dan keluar.

Udara Komplementer di Kehidupan Sehari – hari

Udara komplementer merupakan jenis udara yang dihirup dalam volume cukup besar. Bagi manusia aktivitas normal seperti berjalan atau bekerja tidak terlalu membutuhkan penarikan udara yang panjang. Lantas, aktivitas apa yang membutuhkan udara komplementer? Bila ada apa yang terjadi apabila proses penarikan udara komplementer tidak dilakukan? Seberapa besar pengaruhnya bagi manusia.

Pada aktivitas normal paru – paru manusia dapat menghisap dan mengeluarkan udara pernapasan dengan volume kurang lebih 500 ml. Bila setengah liter ini dihembuskan, maka dengan mengerutkan otot perut kuat – kuat, kita masih dapat menghembuskan lagi satu setengah liter udara cadangan di dalam paru – paru. Faktanya meskipun kita dapat menghirup udara dengan jumlah 500 ml dalam keadaan biasa, tetapi hanya 350 ml yang dapat sampai di gelembung paru – paru atau alveolus, sedangkan yang 150 ml udara yang lain hanya sampai di saluran pernapasan saja.

Pernahkah kita berenang di kolam renang atau mungkin di sungai waktu masih anak – anak. Aktivitas renang merupakan salah satu aktivitas yang erat kaitannya dengan udara komplementer. Disini saya mengambil contoh renang gaya dada. Ketika kita berenang gerakan yang benar adalah sebagai berikut :

  • Ketika sedang mengangkat badan, kedua tangan mengapit kedua siku tepat di depan dada leher dan bahu diangkat selaras dengan kondisi badan, disinilah kita menarik udara komplementer secara kuat – kuat
  • Setelah itu kedua tangan diluruskan sambil mendorong bahu
  • Kepala dimasukkan kedalam air untuk mengeluarkan napas

Pada saat kondisi kepala diangkat di udara pengambilan napas secara besar merupakan hal yang wajib dilakukan. Apalagi ketika kita harus menyelam lebih dalam. Semakin lama udara yang dihirup maka kita bisa lebih lama bertahan di dalam air. Itulah sebabnya volume udara komplementer sebagai udara yang dihirup  sama dengan udara suplementer sebagai udara yang dihembuskan. Namun tetap saja paru – paru kita mempunyai ketahanan atau kapasitas tersendiri ketika sedang menahan napas. Apabila kita tidak mengambil udara dengan volume cukup besar maka dipastikan gerakan renang yang dilakukan juga akan terganggu bahkan bisa sampai berakibat tenggelam. Umum nya manusia dapat menahan napas selama kurang lebih 30 sampai 60 detik saja, hal ini disebabkan karena menumpuknya jumlah karbondioksida dalam tubuh. Namun bagi para atlit renang yang sudah berpengalaman kapasitas paru – paru lebih mampu dimanfaatkan secara optimal.

Selain olahraga renang aktivitas lain yang mempunyai keterkaitan cukup tinggi dengan udara komplementer adalah yoga. Yoga adalah bentuk aktivitas olah tubuh dan pikiran yang berfokus pada kekuatan, fleksibilitas atau kelenturan dan pernapasan untuk meningkatkan kualitas pikiran dan kesehatan fisik pelakunya. Dua komponen utama dalam yoga adalah postur atau gerakan dan pernapasan. Meskipun memiliki banyak jenis dengan gerakan yang berbeda namun tetap bernapas merupakan hal terpenting agar yoga yang dilakukan bisa memberikan dampak positif sesuai yang diinginkan. Yoga sering dikaitkan dengan istilah menjernihkan pikiran atau menghilangkan stress. Itu berarti dengan menghirup udara komplementer selain terjaga kesehatan nya kita juga terbebas dari stress berlebihan akibat rutinitas kita sehari – hari.

Dari beberapa penjelasan mengenai udara komplementer  atau yang disebut juga dengan cadangan udara inspirasi diatas sudah cukup jelas betapa penting nya pengaruh dari udara komplementer bagi kita manusia. Dengan menghirup udara komplementer ini maka paru – paru kita akan mendapatkan lebih banyak oksigen atau O2, sehingga kita dapat menahan untuk tidak bernafas dalam jangka waktu tertentu. Selain itu, menghirup udara komplementer ini akan memberikan dampak cukup signifikan bagi kesehatan dan kebugaran kita, dapat membuat kita lebih tenang, apalagi jika kita sedang dilanda emosi yang berlebihan. Seringkali seseorang dalam kondisi tertekan atau marah dihimbau agar menarik nafas dalam – dalam lalu dikeluarkan agar bisa lebih mengendalikan pikiran serta emosinya.

Sponsors Link
,
Oleh :
Kategori : Biologi