Sponsors Link

pH Meter : Pengertian – Cara Pemakaian – Rumus dan Macamnya

Sponsors Link

ph meterpH meter seperti diketahui digunakan sebagai alat untuk mengukur nilai atau konsentrasi asam atau basa. Secara kimia, perhitungan asam dan basa tersebut berasal dari nilai [H+] atau [OH]. Sebelum masuk kedalam penjelasan pH meter terdapat berbagai alat lainnya yang dapat digunakan untuk mengetahui secara kualitatif apakah benda tersebut memiliki nilai asam atau basa, yaitu dengan menggunakan kertas lakmus biru dan merah.

Dimana, ketika lakmus merah menjadi biru maka larutan tersebut dikatan larutan basa. Sebaliknya, jika kertas lakmus biru berubah warna menjadi warna merah maka larutan tersebut dikatan larutan asam. Kemudian munculah alat yang bernama indikator universal. Indikator universal dapat mengetahui konsentrasi nilai pH dari 0 – 14. Dengan melihat perubahan warna dari indikator dan dicocokan dengan standart yang telah ada.

Tetapi pH yang diketahui tidaklah pas hanya pembulatan dan tergantung penglihatan dari peneliti itu sendiri. Oleh karena itu, untuk menghasilkan data atau nilai yang lebih akurat maka digunakan pH meter. pH meter sendiri dibagi menjadi 2 jenis. Yaitu pH meter analog dan pH meter digital. Pada pH meter digital, angka konsentrasi dari asam atau basa tersebut dapat diketahui sampai angka koma juga seperti ( 7,34 ; 3,44 ; 9,54) sedangkan pada pH meter analog hanya menggunakan jarum sehingga pembacaannya pun perlu ketelitian lebih. Baca juga mengenai contoh larutan asam.

Elektroda pada pH Meter

Awalnya elektroda yang digunakan pada pengukuran pH meter adalah menggunakan elektroda hidrogen. Kelemahan dari elektroda hidrogen adalah pada saat pengukuran pH membutuhkan hidrogen yang sangat banyak sehingga berdampak pada kerugian dari sisi ekonomi. Kemudian digantilah menjadi elektroda yang lebih efisien pada tahun 1920 menggunakan elektroda litium dengan kaca yang memiliki sensitivitas cukup tinggi.

Pada pH meter terdapat elektroda Ag terdiri dari elektroda perhitungan dan elektroda sumber. Elektroda yang digunakan sebagai pengukur atau disebut juga sebagai elektroda kaca memiliki membran aktif. Pada bagian elektroda pengukur biasanya memiliki ujung bulat pada bagian bawahnya. Sedangkan elektroda sumber/ reference merupakan elektroda yang digunakan sebagai standar.

Perhitungan pH tersebut mengacu pada 2 potensial elektroda. Secara matematika dapat dituliskan sebagai berikut

E = Em Er

Dimana :

Em = elektroda perhitungan

Er = elektroda referensi

Macam-macam pH Meter

1. pH Meter Tanah

ph meter tanahpH meter ini digunakan untuk mengetahui kadar pH pada tanah pada kedalaman tertentu. Selain itu, pH meter tanah juga dapat membaca kadar sinar matahari dan kelembaban dari tanah tersebut. Selain itu pada tingkat kesuburan tanah dapat juga mengetahui kadar nitrogen, fosfot dan kalium yang tersimpan didalam tanah tersebut.

Cara menggunakan pH meter tanah pun juga mudah, ujung alat pH meter tancapkan kedalam tanah dan pegang bagian atasnya. Beberapa saat kemudian akan muncul angka, tunggu hingga angka yang keluar stabil.

2. pH Meter Air

pH meter air digunakan untuk mengukur pH pada air. Terdapat 2 jenis secara umum yaitu pH meter kantong dan pH meter laboratorium. Meski memiliki fungsi yang sama, tetapi keduanya sedikit berbeda dalam membacanya. pH meter kantong merupakan pH meter yang dapat dibawa kemana-mana sehingga pengukuran dari pH dalam air akan lebih mudah.

Tetapi, akurasi dari alat ini tidak setinggi pH meter laboratorium dikarenakan kestabilan alat dan keakuratan dari alat itu sendiri. Data yang dihasilkan-pun cukup berbeda. Pada pH meter kantong atau portable yang dapat diukur hanya nilai pHnya saja sedangkan pH meter laboratorium dapat mengukur suhu dan konduktivitas juga.

Terkadang alat dari pH meter tersebut perlu dilakukan yang namanya kalibrasi. Kalibrasi bertujuan untuk membuat pembacaan akurat kembali. Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk kalibrasi alat tersebut, bergantung pada perusahaan alat pembuat alat tersebut.

Sponsors Link
, , , ,
Oleh :
Kategori : Kimia