Perbedaan Sifat Asam dan Basa
Pernah ngga kalian memakan buah lemon? Bagaimana rasanya? asam bukan? Yap.. Karena buah lemon tersebut mengandung asam sitrat. Lemon sendiri merupakan contoh dari berbagai macam buah yang memiliki rasa asam. Bagaimana dengan rasa basa? Pernahkah secara tidak sengaja ada gelembung dari sabun yang masuk kedalam mulut kalian? Jika pernah rasanya pasti pahit bukan? Sabun merupakan contoh basa yang dapat dijumpai setiap hari dalam kehidupan kita. Apa sih asam basa itu? Kita lihat terlebih dahulu dari teori-teori yang menjelaskan asam basa dari 3 ilmuan jaman dahulu yaitu Arrhenius ( 1887), Bronsted Lowry ( 1923) dan Lewis (1923).
Asam Basa menurut Arrhenius
Svante August Arrhenius merupakan seorang ahli kimia yang menjelaskan kekuatan asam didalam didalam air. Dia menjelaskan bahwa kekuatan asam didalam air bergantung pada konsntrasi ion-ion hidrogen didalamnya.
1. Asam
Asam merupakan zat-zat yang dapat memberikan ion Hidrogen atau ion hidronium jika dilarutkan didalam air atau zat yang dapat memperbesar konsentrasi ion hidrogen jika dilarutkan didalam air. Asam sendiri dibagi menjadi dua bagian, yaitu asam lemah dan asam kuat.Contohnya :
- HCl(aq) + H2O(l) –>H3O+( aq) +Cl–(aq)
- H2SO4(aq) –> H+(aq) +SO42-(aq)
Tanda panah menunjukan asam kuat terionisasi secara sempurna, sehingga terjadi reaksi dari kiri kekanan.
Dari kedua contoh diatas terlihat bahwa asam mengandung unsur hidrogen. Ciri zat asam sendiri ialah dalam pelarut air ia mengion menjadi ion hidrogen yang bermuatan positif, dan terdapat ion negatif yang merupakan sisa sisa-sisa dari asam tersebut. Kemudian, tidak semua hidrogen akan terlepas ketika dilarutkan didalam air. Ada beberapa senyawa seperti asam lemah yang ketika dilarutkan tidak melepas semua hidrogennya. Contoh :
- CH3COOH(aq) <–> CH3COO– (aq) + H+ (aq)
Asam asetat merupakan asam lemah. Penulisan ionisasi dari asam lemah adalah dengan menggunakan panah bolak-balik karena jumlah yang terionisasi hanyalah sedikit. Dan dapat kembali lagi menjadi CH3COOH. Tetapi tidak semua senyawa yang memiliki unsur hidrogen dikatakan asam. Contohnya glukosa. Glukosa memiliki rumus C6H12O6. Tetapi glukosa bersifat netral walaupun dilarutan didalam air.
Tabel 1. Beberapa conton jenis asam
Jenis | Asam | Nama |
Asam Kuat | HCl | Asam klorida |
Asam Kuat | HBr | Asam bromida |
Asam Kuat | H2SO4 | Asam sulfat |
Asam Kuat | HClO3 | Asam Klorat |
Asam Lemah | CH3COOH | Asam asetat |
Asam Lemah | H3PO4 | Asam Fosfat |
Asam Lemah | HCN | Asam Sianida |
2. Basa
Menurut Arhenius, Basa merupakan zat-zat yang dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH- atau dikatkan memperbesar konsentrasi ion OH- didalam air. Sama seperti asam, basapun dibagi menjadi dua bagian yaitu basa kuat dan basa lemah. Bagaimana penulisan ioniasasi untuk basa kuat? Sama seperti asam kuat yaitu dengan tanda panah dikarenakan terjadi ionisasi yang sempurna.
- NaOH(aq) –> Na+(aq) + OH–(aq)
- KOH(aq) –> K+(aq) + OH–(aq)
- Ca(OH)2(aq) –> Ca2+ + 2OH–(aq)
Bagaimana dengan basa lemah? Sama halnya dengan asam lemah yaitu ditulis dengan panah bolak balik dikarenakan hanya terionisasi sebagian. dan dapat kembali reaktan kembali. Contohnya
- NH3(g) + H2O(l) <–>NH4+(aq) + OH–(aq)
- NH4OH(aq) <–> NH4+(aq) + OH–(aq)
- Al(OH)3(aq) <–> Al3+(aq) + 3OH–(aq)
Dari beberapa contoh basa diatas, dapat diketahui bahwa senyawa basa melepaskan ion OH. Sehingga ion OH inilah yang dikenal sebagai pembawa sifat basa
Jenis | Basa | Nama |
Basa Kuat | NaOH | Natrium Hidroksida |
Basa Kuat | KOH | Kalium Hidroksida |
Basa Kuat | Ca(OH)2 | Kalsium Hidroksida |
Basa Kuat | Mg(OH)2 | Magnesium Hidroksida |
Basa Lemah | NH4OH | Amoniak |
Basa Lemah | Al(OH)3 | Alumunium hidroksida |
Basa Lemah | Fe(OH)3 | Besi (III) Hidroksida |
Tidaklah semua yang mengandung OH dapat dikatan sebagai basa. Contohnya Metanol (alkohol) mempunyai rumus CH3OH tetapi bersifat asam lemah.
Brownsted Lowry menjelaskan lebih rinci jika dibandingkan dengan Arrhenius. Bagaimana dengan CO2 ketika larut dalam air? Bagaimana dengan NH3 jika larut dalam air?
Teori Asam Basa Bronsted-Lowry
Johannes N. Bronsted dan Thomas Lowry menjelaskan model asam basa dimana asam merupakan senyawa yang dapat memberikan proton (H+) atau dikatakan seabagai donor proton. Sedangkan senyawa yang menerima proton tersebut disebut dengan donor acceptor.
Dengan teori tersebut dapat dijelaskan bahwa suatu zat dikatakan asam atau basa dengan melihat kemampuran zat tersebut dalam menerima dan memberikan proton. Dalam hal ini, pelarut yang digunakan tidak hanya air saja. Tetapi dapat juga seperti alkohol, amoniak cair, eter, N-hexan dan sebagainya.
Contoh :
H2SO4(aq) + H2O(l) <–> H3O+(aq) + HSO4–(aq)
H2SO4 : Asam, karena memberi proton pada H2O, sehingga menjadi HSO4–
H2O : Basa, karena dapat menerima proton dari H2SO4, sehingga menjadi H3O+
HSO42- : Basa, karena dapat menerima proton dari H3O+, sehingga menjai H2SO4 kembali
H3O+ : Asam, karena dapat memberikan proton pada HSO4– sehingga menjadi H2O
Asam tesebut dapat membuat asam konjugasi setelah menerima ion H+. Asam H2SO4 mebentu konjugasi SO42-
Sedangkan pada basanya terjadi H2O membentuk basa konjugasi H3O+
NH3(aq) + H2O(l) <–> NH4+(aq) + OH–(aq)
NH3 : Basa, karena dapat menerima proton dari H2O, sehingga menjadi NH4+
H2O : Asam, karena dapat memberikan proton pada NH3 sehingga menjadi OH–
NH4+ : Asam, karena dapat memberikan proton pada OH– sehingga menjadi NH3
OH– : Basa, karena dapat menerima proton dari NH4+, sehingga menjadi H2O
Oleh karena itu H2O dengan OH– disebut sebagai basa konjugasi sedangkan NH3 dan NH4+ disebut sebagai asam konjugasi.
Teori Asam Basa Lewis
Gillbert Newton Lewis mengungkapkan teori asam basa dimana asam merupakan senyawa yang menerima pasangan elekron lain sehingga membentuk suatu ikatan kovalen koordinasi. Sedangkan basa merupakan senyawa yang memberikan pasangan elektron.
Selain ke tiga perbedaan secara teori tersebut, terdapat perbedaan lainnya antara asam dan basa yaitu indikator warna serta pH pada larutan.
Indikator Warna
Asam basa dapat diketahui dengan nilai pHnya. pH sendiri memiliki nilai 1 – 14. 1-6 merupakan daerah milik asam, 8-14 merupakan daerah basa dan 7 merupakan daerah netral. Untuk mengetahui asam dan basa secara sederhana digunakan kertas lakmus. Kertas lakmus memiliki 2 warna yaitu merah dan biru. Jika terdapat perubahan warna dari salah satu kertas tersebut maka larutan tersebut merupakan lawan dari kertas tesebut. misal. Kertas lakmus merah yang mewakili asam. Jika diberi larutan basa ia akan berubah menjadi biru, jika ia tetap merah larutan tersbebut merupakan asam
Larutan | Perubahan warna kertas lakmus | Sifat Larutan | |
Lakmus Merah | Lakmus Biru | ||
Aquades | Merah | Biru | Netral |
HCl | Merah | Merah | Asam |
NaOH | Biru | Biru | Basa |
Kekuatan asam dan basa
Yang terakhir adalah kekuatan asam dan basa. Kekuatan dari asam dan basa dapat dilihat dari nilai derajat ionisasi dengan simbol (α). Rumusnya adalah nilai Jumlah mol yang terionsiasi dibagi dengan jumlah mol zat awal. Jika nilainya 1 paka merupakan asam atau basa kuat. jika nilai dibawah 1 maka dikatakan sebagai asam atau basa lemah.