Sponsors Link

3 Jenis Simbiosis dan Contohnya (Terlengkap)

Sponsors Link

Segala sesuatu yang kita kerjakan terkadang tidak dapat kita lakukan sendiri. Kita membutuhkan bantuan orang lain agar dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut. Demikian juga semua makhluk hidup mempunyai hubungan dengan makhluk hidup lain agar dapat bertahan hidup. Hubungan tersebut adalah hubungan timbal balik yang saling beriringan disebut Simbiosis.

Baca juga:

Jenis Simbiosis

Simbiosis berasal dari bahasa Yunani yaitu sym yang berarti “dengan” dan biosis yang berarti “kehidupan”.  Simbiosis didefinisikan sebagai hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup berbeda jenis yang saling beriringan dalam suatu ekosistem. Sedangkan makhlufk hidup yang melakukan simbiosis dengan simbion. Hubungan timbal balik ini dibagi dalam tiga jenis sebagai berikut:

Simbiosis Mutualisme

Simbiosis Mutualisme adalah hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup berbeda jenis yang saling beriringan dalam suatu ekosistem dimana hubungan tersebut menguntungkan kedua belah pihak. Berikut adalah contoh simbiosis mutualisme :

1. Burung Jalak dan Kerbau

Burung Jalak dan KerbauKerbau adalah hewan yang sangat berguna bagi manusia. Di beberapa tempat, kerbau masih digunakan sebagai hewan pekerja yang menarik pedati ataupun bajak. Selain menjadi hewan pekerja, kerbau mempunyai susu dan daging yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Tanduk kerbau bahkan digunakan sebagai hiasan rumah di beberapa suku bangsa Nusantara. Kotoron kerbau dikerangkan kemudian dijadikan pupuk dan bahan bakar.

Burung Jalak adalah burung pengicau dari suku Sturnidae yang umumnya berukuran sekitar 20-25 cm, mempunyai paruh yang kuat, tajam dan lurus. Burung Jalak merupakan hewan omnivora karena memakan segala jenis makanan termasuk kutu.  Burung Jalak dan kerbau disebut memiliki simbiosis mutualisme karena burung Jalak mendapat keuntungan berupa makanan yaitu kutu dari tubuh kerbau dan kerbau mendapat keuntungan yaitu kutu di tubuhnya berkurang. (Baca juga: Ciri-Ciri Hewan Vertebrata )

2. Anemon Laut dan Ikan Badut

Anemon Laut dan Ikan Badut

Anemon laut adalah hewan dari kelas Anthozoa yang sekilas terlihat seperti tumbuhan yang bergerak seperti siput secara perlahan dengan cara menempel.

Anemon laut dan ikan badut disebut memiliki simbiosis mutualisme karena anemon laut mendapatkan keuntungan berupa makanan dari kotoran ikan badut dan ikan badut mendapat keuntungan berupa perlindungan dari anemon laut. Bahkan sebagian besar anemon laut mempunyai sel penyengat untuk melindunginya dari musuhnya. (Baca juga: Ciri-Ciri Tumbuhan Paku)

3. Burung Plover dan Buaya

Burung Plover dan Buaya

Buaya adalah reptil bertubuh besar yang hidup di air. Buaya tergolong hewan purba yang hanya mengalami sedikit revolusi sejak zaman dinosaurus. Buaya umumnya hidup diperairan tawar seperti sungai, danau, rawa dan lahan basah lainnya. Makanan utama buaya adalah hewan-hewan bertulang belakang seperti bangsa ikan, reptil, dan mamalia. Tetapi beberapa spesies buaya tertentu juga memakan moluska dan krustasea.

Moluska adalah hewan tripoblastik selomata yang bertubuh lunak dan krustasea adalah suatu kelompok besar dari artopoda yang mencakup lobster, kepiting, udang, udang karang, dan teritip. Buaya dapat bergerak dengan sangat cepat pada jarak pendek, bahkan juga di luar air. Buaya memiliki kekuatan gigitan yang paling besar karena memiliki rahang yang sangat kuat. Burung Plover dan buaya disebut memiliki simbiosis mutualisme karena burung Plover mendapatkan keuntungan berupa makanan dari membersihkan gigi buaya dan buaya mendapat keuntungan karena giginya bersih serta terhindar dari infeksi. (Baca Juga : Ciri-Ciri Tumbuhan Kaktus)

4. Lebah dan Bunga

Lebah dan BungaLebah merupakan serangga yang dapat ditemukan di semua benua kecuali Antartika. Lebah memiliki tiga pasang kaki dan dua pasang sayang. Serangga ini biasanya membuat sarangnya di atas bukit, di pohon kayu dan pada atap rumah. Sarangnya dibangun dari propolis atau perekat dari getah pohon.

Lebah memakan nektar bunga dan serbuk sari. Lebah dan bunga disebut memiliki simbiosis mutualisme karena lebah mendapatkan keuntungan berupa makanan yaitu nektar atau sari bunga. Nektar atau sari bunga adalah cairan manis kaya dengan gula yang diproduksi bunga dari tumbuh-tumbuhan sewaktu mekar untuk menarik kedatangan hewan penyerbuk seperti serangga. Bunga juga mendapatkan keuntungan karena dibantu penyerbukannya. (Baca juga: Jaringan Penyusun Daun Dikoti)

Simbiosis Komensalisme

Tidak selamanya hubungan dua makhluk hidup saling menguntungkan, ada kalanya salah satu pihak tidak mendapatkan apapun dari hubungan tersebut. Jenis Simbiosis yang kedua adalah Simbiosis Komensalisme. Simbiosis Komensalisme adalah hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup berbeda jenis yang saling beriringan dalam suatu ekosistem dimana hubungan tersebut menguntungkan salah satu pihak sedangkan pihak yang lainnya tidak diuntungkan dan dirugikan. Berikut adalah contoh simbiosis komensalisme:

1. Udang dan Mentimun Laut

Udang dan Mentimun LautUdang dapat ditemukan di semua perairan besar seperti sungai, laut dan danau. Hewan laut ini juga sangat bermanfaat bagi manusia. Udang memiliki kandungan protein dan kalsium yang tinggi tetapi rendah energi. Udang merupakan golongan hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Mentimun laut atau yang lebih kita kenal dengan Teripang merupakan hewan invertebrata Holothruroidea yang dapat dikonsumsi.

Mentimun laut bergerak lambat, hidup pada dasar substrat pasir, lumpur pasiran maupun lingkungan terumbu. Udang dan mentimun laut memiliki hubungan simbiosis komensalisme. Dalam hal ini, udang merupakan pihak yang diuntungkan. Salah satu cara agar dapat bertahan hidup, udang menunggangi mentimun laut untuk mendapatkan sisa-sisa makanan.  Sedangkan mentimun laut tidak diuntungkan atau dirugikan dengan keberadaan udang. (Baca Juga : Contoh Larutan Asam)

2. Tumbuhan Sirih dan Tumbuhan Inangnya

Tumbuhan Sirih dan Tumbuhan InangnyaTumbuhan Sirih adalah tumbuhan yang memiliki batang menjalar dan merambat pada tumbuhan lainnya. Tumbuhan Sirih dan tumbuhan inangnya memiliki hubungan simbiosis komensalisme. Tumbuhan Sirih merupakan pihak yang diuntungkan karena dapat tumbuh dan merambat pada tumbuhan inangnya.

Tumbuhan inangnya sebagai pihak yang tidak diuntungkan atau dirugikan. Selain tumbuhan Sirih, tumbuhan Paku dan tumbuhan Jati juga memiliki hubungan simbiosis komensalisme. Tumbuhan Paku mendapat keuntungan karena menempel pada tumbuhan Jati dan tumbuhan Jati tidak diuntungkan atau dirugikan dengan keberadaan tumbuhan Paku. (Baca juga: Ciri-Ciri Tumbuhan Biji Tertutup)

3. Bulu Babi dan Ikan Goby

Bulu Babi dan Ikan GobyLandak laut atau dikenal dengan bulu babi merupakan hewan laut yang memiliki duri yang dapat digerakkan. Bulu babi dan ikan Goby memiliki hubungan simbiosis komensalisme.

Ikan Goby memiliki tubuh yang kecil dapat berlindung dan bersembunyi di antara celah-celah bulu babi yang beracun. Sedangkan bulu babi tidak diuntungkan atau dirugikan dengan adanya ikan Goby. (Baca juga: Ciri-Ciri Tumbuhan Kaktus)

4. Ikan Hiu dan Ikan Remora

Ikan Hiu dan Ikan Remora

Ikan Hiu adalah ikan dengan kerangka tulang rawan yang lengkap dan tubuh yang ramping sedangkan ikan Remora adalah ikan yang suka menumpang pada ikan lain menggunakan penghisap pada bagian atas kepalanya.

Ikan Hiu dan ikan Remora memiliki hubungan simbiosis komensalisme karena ikan Remora mendapat keuntungan berupa sisa-sisa makanan dari ikan Hiu sedangkan ikan Hiu tidak diuntungkan atau dirugikan dengan adanya ikan Remora. Selain ikan Hiu, ikan Remora juga menempel pada ikan Pari. Sama halnya pada ikan Hiu, ikan Remora juga memperoleh keuntungan berupa sisa-sisa makanan dari ikan Pari dan berlindung dari ikan lain yang akan memangsanya. (Baca Juga : Ciri-Ciri Ion)

5. Tanaman Anggrek dan Pohon Mangga 

6. Tumbuhan Paku dan Pohon Jati 

7. Ikan Remora dengan Ikan Pari 

8. Bakteri Pembusuk dalam Usus Manusia

Simbiosis Parasitisme

Ada yang menguntungkan kedua belah pihak dan ada yang hanya menguntungkan salah satu pihak sedangkan pihak lainnya tidak dirugikan atau diuntungkan. Selain kedua hubungan tersebut, terdapat hubungan yang menguntungkan salah satu pihak dan pihak yang lainnya dirugikan. Jenis Simbiosis yang ketiga adalah Simbiosis Parasitisme. Simbiosis parasitisme adalah hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup berbeda jenis yang saling beriringan dalam suatu ekosistem dimana salah satu pihak diuntungkan dan pihak yang lainnya dirugikan. Berikut adalah contoh simbiosis parasitisme:

1. Cacing Pita dan Manusia

 

Cacing Pita dan ManusiaCacing pita dapat masuk ke tubuh manusia. Penyebab masuknya cacing pita ke dalam tubuh manusia karena mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung telur cacing Taenia solium (cacing pita babi). Cacing pita kemudian tumbuh dan hidup di tubuh manusia.

Cacing pita sebagai pihak yang mendapat keuntungan karena mengambil sari-sari makanan dari tubuh manusia. Sebaliknya manusia menjadi pihak yang dirugikan karena sari-sari makanan yang seharusnya digunakan untuk metabolisme menjadi berkurang dan telur cacing pita yang masuk ke sistem pencernaan dapat menyebabkan infeksi usus. Lebih fatalnya lagi saat telur cacing pita berhasil keluar dari saluran pencernaan, telur cacing pita dapat memasuki organ lain dan menyebabkan infeksi invasif. (Baca juga: Organ-organ Pencernaan Manusia)

2. Cacing Tambang dan Manusia

Cacing Tambang dan ManusiaSeperti cacing pita, cacing tambang juga menjadi parasit dalam tubuh manusia. Penyebabnya adalah ketika kita beraktivitas di tempat yang memiliki tanah hangat dan lembap, tempat itu beresiko terdapat telur atau cacing tambang.

Cacing tambang dewasa dapat menembus kulit yang tidak beralas kaki dan kemudian masuk ke sirkulasi darah. Cacing tambang dapat menyebabkan infeksi hingga kekurangan darah pada tubuh manusia. Manusia menjadi pihak yang dirugikan sedangkan cacing tambang merupakan pihak yang diuntungkan karena memperoleh makanan untuk pertumbuhannya. (Baca juga: Gangguan Pada Sistem Pernapasan)

3. Kutu dan Hewan yang Ditinggali

Kutu dan Hewan yang DitinggaliParasit berikutnya adalah kutu. Kutu yang akan dibahas kali ini adalah kutu kepala. Kutu kepala adalah sejenis parasit penghisap darah yang hidup di kepala manusia. Kutu kepala dan manusia memiliki hubungan simbiosis parasitisme.

Kutu kepala merupakan pihak yang diuntungkan karena dapat tinggal, berkembang biak dan memperoleh makanan dengan menghisap darah melalui kulit kepala manusia. Sedangkan manusia lagi-lagi merupakan pihak yang dirugikan karena akan merasakan gatal dan tidak nyaman karena keberadaan kutu di kepala.

4. Tikus dan Petani

 

Tikus dan PetaniBerbeda dengan cacing pita, cacing tambah dan kutu kepala yang menjadi parasit di tubuh manusia, tikus merupakan hama paling berbahaya bagi para petani. Tikus memakan tanaman padi untuk dapat bertahan hidup.

Tetapi petani mengalami kerugian karena hasil panennya berkurang. Dapat diketahui bahwa tikus sebagai pihak yang diuntungkan dan petani sebagai pihak yang dirugikan.

Baca Juga :

Sekian penjelasan mengenai jenis simbiosis pada makhluk hidup. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan mohon maaf apabila ada kesalahan pada penulisan artikel ini.

Sponsors Link
, , , , ,
Oleh :
Kategori : Biologi