Sponsors Link

3 Fungsi pH Meter Laboratorium di Berbagai Bidang

Sponsors Link

fungsi ph meter laboratoriumpH meter digunakan sebagai alat untuk mengetahui kadar keasaman dan kebasaan suatu larutan. Selain larutan, pH meter juga dapat digunakan pada tanah untuk mengetahui apakah tanah tersebut dapat dimanfaatkan untuk manusia untuk bercocok tanam, penelitian, bahkan untuk mengetahui kadar mineral didalam tanah tersebut dengan perhitungan lebih lanjut.

Jenis-jenis pH meter laboratorium sendiri ada berbagai macam, ada yang sederhana ada yang online ada yang bisa mengukur konduktivitas dari larutan tersebut. Fungsi pH meter laboratorium bermacam-macam. Diantaranya :

  • Di SMA, pH meter biasa digunakan pada saat praktikum pembuatan larutan asam-basa sederhana dan menentukan pH dari buah-buahan yang bersifat asam.
  • Di dunia perkuliahan, pH meter sangatlah luas digunakan. Seperti mengukur pH larutan standar, membuat larutan buffer, membuat larutan untuk penelitian yang membutuhkan pH tertentu, mengetahui kadar keasaman tanah dan sebagainya.
  • Di dunia industri, khususnya yang melibatkan air dan tanah penggunaan pH meter jauh lebih luas. Misalkan di pembangkit listik tenaga uap ( PLTU ) kadar pH air yang digunakan harus selalu dimonitor agar tidak terjadi karat yang menyebabkan kebocoran pada pipa-pipa di PLTU tersebut. Lalu, mengukur konduktivitas yang memiliki satuan Siemens. Jika nilai konduktivitasnya tinggi, maka kadar Total Suspended Solids (TSS) dan Total Dissolved Solids (TDS) tinggi. Selain pentingnya kadar TDS dan TSS pada industri PLTU, pada industri air minum kadar TDS dan TSS sangatlah penting untuk dikontrol. Jika kadar tersebut sangat tinggi, maka dapat menyebabkan keracunan bagi yang mengkonsumsinya.

Artikel terkait :

Pengertian TDS dan TSS

Apa sih TDS dan TSS? Apakah ada hubungannya dengan pH meter pada laboratorium? Jawabannya tentu saja ada. TDS merupakan zat padat yang tidak tersaring pada kertas saring yang memiliki ukuan 0.45 mikrometer. Sedangkan TSS merupakan padatan kecil yang masih bisa tertahan pada kertas saring berukuran 0.45 mikrometer. Contoh TDS adalah seperti Na+, Fe2+, CO32-, SO42-,dan sebagainya.

Sedangkan TSS contohnya seperti Fe3O4, NaCl, CaCO3 yang memiliki partikel berukuran cukup besar. Ion-ion tersebut menyebabkan tinggi atau rendahnya nilai pH suatu larutan atau pada tanah. Misalkan kita bahas pada larutan. Jika kadar Ca2+ tinggi maka larutan tersebut akan bersifat basa. Dan misalkan kadar Fe3O4 tinggi, maka air tersebut akan bersifat asam.

Tetapi untuk diketahui bahwa pH meter tidak bisa mengukur kadar TDS dan TSS. Kadar TSS dan TDS hanya memberikan dampak pada pH dan konduktivitas secara langsung pada larutan tersebut. TDS dan TSS dapat diukur dengan berbagai macam instrumen lainnya seperti kromatografi ion, AAS, Spektofotometer dan sebagainya.

Demikian penjelasan mengenai fungsi pH meter laboratorium. Semoga bermanfaat.

Sponsors Link
, , , ,
Oleh :
Kategori : Kimia