Sponsors Link

15 Contoh Elektrolit Lemah Di Kehidupan Sehari-Hari

Sponsors Link

Contoh Elektrolit Lemah bisa kita ketahui dari sebuah pengujian yang apabila larutan itu diberi arus listrik hanya sedikit menghasilkan gelembung. Sebelum mencari informasi tentang Contoh dari elektrolit Lemah, mari sekilas kita mengingat kembali akan pengertian dari elektrolit lemah. Apa itu? elektrolit lemah merupakan sebuah larutan dimana ion-ionnya tidak terionisasi secara sempurna. Sehingga pada elektrolit lemah ini terbentuk ion-ion hasil sebagian yang terionisasi dan sisanya berbentuk molekul-molekul yang tidak terionisasi. Yang artinya pada elektrolit lemah ini listrik yang dihantarkan hanya dalam jumlah kecil. (Baca juga: Perbedaan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit )

Contoh Elektrolit Lemah

Nah, itu dia sekilas mengingat kembali tentang pengertian dari elektrolit lemah. Sekarang mari kita bahas satu per satu beberapa contoh dari elektrolit lemah:

1. Asam Fluorida

Senyawa asam fluorida yang berbentuk gas atau cairan tidak berwarna ini umumnya digunakan sebagai larutan encer yang disebut asam hidrofluorat, selain itu juga merupakan sumber utama dari industi fluor. Asam Fluorida banyak digunakan sebagai superasam pada industri-industri yang bergerak dibidang petrokimia.

Asam Fluorida yang juga biasa disebut Hidrogen Fluorida ini terbilang masuk dalam jenis gas yang sangat berbahaya karena bersifat korosif. Selain itu gas ini juga dapat merusak kornea dengan cepat yang dapat menyebabkan kebutaan.

  • Rumus Kimia: HF
  • Reaksi Ionisasi: HF → F + H+

2. Asam Asetat

Selain disebut Asam Asetat, sebagian orang juga menyebutnya sebagai Asam Etanoat, atau juga sebagai Asam Cuka. Jenis senyawa kimia asam ini banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam masakan. Asam asetat ini termasuk sebagai pereaksi kimia dan bahan baku industri yang cukup penting. Salah satunya digunakan pada produksi polimer seperti selulosa asetat dan polivinil asetat.

  • Rumus Kimia: CH3COOH
  • Reaksi Ionisasi: COOH → CH3COO + H+

3. Asam Karbonat

Merupakan sebuah senyawa asam organik yang digunakan untuk mengatur tingkat keasaman yang terdapat dalam darah. Jika dibahas lebih dalam, darah itu sendiri merupakan larutan yang dapat mempertahankan tingkat keasaman dengan menggunakan asam karbonat yang kemudian berionisasi dalam air membetuk ion H+ dan basa konjungsinya berupa ion bikarbonat. (Baca Juga : Kenaikan Titik Didih Larutan)

Asam karbonat banyak digunakan pada minuman-minuman berkarbonat seperti minuman jenis soft drink. Meskipun asam karbonat ini termasuk asam lemah, namun jika dikonsumsi secara terus menerus akan dapat berakibat pada pengeroposan gigi atau iritasi lambung.

  • Rumus Kimia: H2C03
  • Reaksi Ionisasi: H2C03 → CO33- + 2H

4. Asam Fosfat

Jenis senyawa ini biasa disebut juga sebagai asam ortofosfat ( V ) asam yang merupakan senyawa organik asam. Molekul ortofosfat ini menggabungkan diri mereka sendiri yang kemudian terbentuk senyawa yang juga disebut sebagai asam fosfat.

Ketika dalam keadaan panas, asam fosfat digunakanan pada mikro-fabrikasi sebagai silikon nitrida yang berperan sebagai fluks untuk membantu proses penyolderan. Atau juga dapat digunakan pada tanaman yang bersifat hidroponik karena asam fosfat dapat menjadi solusi nutrisi. Larutan asam fotat yang bersifat elektrolit dapat digunakan sebagai elektrolit tembaga elektro-polishing untuk menghilangkan duri. Selain itu, asam fosfat juga banyak digunakan pada berbagai macam kosmetik dan produk perawatan kulit.

  • Rumus Kimia: H3PO4
  • Reaksi Ionisasi: H3PO4 → PO43- + 3H+

5. Hydrogen Sulfide

Merupakan sebuah gas yang tidak berwarna namun beracun dan mudah terbakar, serta berbau seperti telur busuk. Gas ini dapat terbentuk karena adanya aktivitas biologis ketika bakteri bakteri mengurai bahan organik dalam keadaan tanpa oksigen atau biasa disebut aktivitas anaerobik. Contoh hydrogen sulfide dapat dijumpai seperti pada saluran pembuangan kotoran.

Hydrogen sulfide lebih berat dari udara sehingga lebih cenderung untuk berkumpul dan diam pada daerah yang rendah. Jenis senyawa ini juga bersifat korosif sehingga mampu mengubah logam-logam tertentu menjadi berkarat. Ketika berada pada konsentrasi yang rendah, senyawa ini akan berbau seperti telur busuk yang jika dicium dalam jangka panjang akan dapat melumpuhkan indera penciuman manusia.

  • Rumus Kimia: H2S
  • Reaksi Ionisasi: H2S → S2- + 2H+

6. Asam Nitrit

Asam Nitrit atau Asam Nitrat merupakan sejenis cairan yang bersifat korosif dan tidak berwarna. Asam ini termasuk dalam jenis asam beracun yang dapat menyebabkan luka bakar. Saat menjadi larutan, 86% dari kandungan larutan tersebut adalah asam nitrat. Larutan yang biasa disebut sebagai asam nitrat berasap ini juga dapat dibagi lagi menjadi dua jenis asam yaitu asam nitrat berasap putih dan asam nitrat berasap merah.

Larutan asam nitrat biasa digunakan untuk memproduksi bahan=bahan yang mudah meledak seperti nitrogeliserin, trinitrotuena ( TNT ) dan Siklotrimetilenatrinitramin ( RDX ).

  • Rumus Kimia: HNO2
  • Reaksi Ionisasi: HNO2 → N02- + H+

7. Asam Benzoat

Merupakan asam karboksilat aromatik yang paling sederhana dan berbentuk padatan kristal yang berwarna putih dan bersifat asam. Asam benzoat yang tergolong dalam asam lemah ini beserta garam turunannya biasa digunakan sebagai bahan pengawet makanan dan juga merupakan prekursor yang cukup penting dalam sintesis.

Selain digunakan sebagai pengawet dalam makanan, asam benzoat sebagai contoh elektrolit lemah juga bisa digunakan dalam pembuatan kosmetik dan juga pengusir serangga.

  • Rumus Kimia: C6H5COOH
  • Reaksi Ionisasi: C6H5COOH → C6H5COO + H+

8. Aluminium Hidroksida

Merupakan jenis basa yang dapat digunakan sebagai flocculant pada air, pengolahan limbah dan pengolahan tanah asam. Aluminium hidroksida juga dapat berperan sebagai pereaksi kimia dan sebagai bahan alkasi yang berperan untuk menggantikan natrium hidroksida. Aluminium Hidroksida ini digunakan sebagai obat untuk produksi asam yang berlebih dalam lambung.

  • Rumus Kimia: Al(OH)3
  • Reaksi Ionisasi: Al(OH)3 (aq) → Al3+ (aq) + 3OH(aq)

9. Amonium Hidroksida

Umumnya juga disebut sebagai larutan amonia, air amonia, amonia encer, amonia berair, akua amonia, larutan amonika. Namun secara sederhananya dapat disebut sebagai amonia. Dalam kehidupan sehari-hari amonium hidroksida digunakan pada pembersih rumah tangga, alkil amina, pengelolaan tembakau, penggelapan prabot dan masih banyak lainnya. Sedangkan dalam laboratorium, amonium hidroksida digunakan pada analisis anorganik kualitatif tradisional yang digunakan sebagai pengompleks dan basa.

  • Rumus Kimia: NH4OH
  • Reaksi Ionisasi: NH4OH (aq) → NH4+ (aq) + OH(aq)

10. Anilina

Umumnya juga disebut sebagai fenilamina atau aminobenzena. Kandungan dalam anilina adalah gugus amina, dengan karakteristik anilina yang berwujud cair pada suhu kamar, tidak berwarna, mudah menguap dan menimbulkan bau tidak sedap seperti bau pada ikan yang membusuk.

Dalam kehidupan sehari-hari, anilina banyak digunakan sebagai zat warna, bahan baku pembuatan berbagai obat seperti antipirina dan antifebrin. Namun, penggunaan anilina secara berlebilahn juga dapat berakibat buruk karena dapat mengakibatkan mual, muntah-muntah, pusing dan sakit kepala. Selain itu para ahli juga menyebutkan bahwa penggunaan anilina yang berlebihan juga dapat menyebabkan insomnia.

Rumus Kimia: C6H5NH2

11. Fenol

Fenol atau yang juga biasa disebut sebagai asam karbolat merupakan padatan kristalin yang tidak berwarna. Dalam kehidupan sehari-hari fenol biasa digunakan sebagai bahan untuk mensterilkan alat-alat di bidang pembedahan. Selain itu fenol juga digunakan pada pembuatan obat, resin sintetik dan polimer. Namun, dalam menggunakan fenol pun perlu sangat berhati-hati karena kesalahan dalam penggunaan dapat menyebabkan iritasi pada kulit.

Rumus Kimia: C6H5OH

12. Asam Borat

Asam borat atau yang biasa juga disebut sebagai hidrogen borat, asam boraks, asam ortoborat, dan acidium boricum ini merupakan monobasa asam Lewis boron lemah yang cukup sering digunakan sebagai antiseptik, insektisida, penyerap neutron atau prekursor untuk senyawa kimia lainnya.

Dalam dunia medis, asam borat biasa digunakan sebagai antiseptik untuk luka bakar ringan dan sebagai pembalut atau salep. Dalam hal pengawetan, asam borat dapat digunakan untuk mencegah serta menghancurkan busuk basah dan kering pada kayu.

Rumus Kimia: H3BO3

13. Urea

Merupakan jenis senyawa organik yang memiliki susunan terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen. Dalam tubuh urea terbentuk dari proses oksidasi yang terjadi pada hati yang keluar besama dengan urin dan feses. Dalam kehidupan sehari-hari urea biasa digunakan sebagai pupuk kimia.

Rumus Kimia: H2NCONH2

14. Amonia

Merupakan senyawa gas dengan bau tajam yang khas ( biasa disebut bau amonia ). Meskipun pada dasarnya amonia ini memiliki peranan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, namun amonia itu sendiri termasuk dalam senyawa kaustik yang dapat merusak kesehatan. Selain memiliki ciri tidak berwarna dan berbau tajam, amonia juga bersifat korosif pada tembaga dan timah.

Amonia umumnya digunakan sebagai obat-obatan, bahan campuran untuk pupuk urea, bahan pembuatan amonium klorida pada baterai, asam nitrat, zat pendingin, bahan pembuatan hidrazin sebagai bahan bakar roket, bahan dasar pembuatan bahan peledak, kertas plastik dan detergen. Dalam dunia kecantikan, amonia biasa digunakan sebagai bahan campuran pada cat rambut dan meluruskan rambut.

Rumus Kimia: NH3

15. Asam Format

Merupakan asam karboksilat paling sederhana yang biasanya terdapat pada sengat lebah dan semut sehingga biasa disebut juga sebagai asam semut. Asa format ini dapat dikatakan sebagai asam senyawa yang penting dalam banyaknya sintesis bahan kimia.

Di alam, asam format banyak dihasilkan oleh serangga dari bangsa Hymenoptera, seperti lebah dan semut sebagai alat serang atau alat pertahanan. Selain itu asam format juga merupakan hasil pembakaran yang signifikan dari bahan bakar alternatif, yaitu pada pembakaran metanol yang dicampurkan dengan bensin.

Rumus Kimia: HCOOH

Contoh elektrolit lemah umumnya dapat dibentuk dari asam atau basa yang lemah pula. Dimana ketika zat asam atau basa lemah tersebut dicampurkan dengan zat pelarut maka hanya sebagian dari zat terlarut yang akan melakukan proses ionisasi, sedangkan sisanya akan berupa molekul-molekul. (Baca Juga : Kenaikan Titik Didih )

Dalam kehidupan sehari-hari untuk menentukan apakah larutan tersebut termasuk dalam elektrolit lemah atau bukan dapat dilihat pada ciri-ciri elektrolit lemah yang memiliki daya hantar listrik yang lemah. Ini dapat dibuktikan dengan mudah menggunakan alat uji elektronik yang dapat Anda buat sendiri dengan menggunakan bahan dasar baterai, kabel dan lampu.

Jika larutan yang Anda ujikan tersebut membuat lampu nyala namun dalam keadaan redup serta muncul beberapa gelembung pada larutan Anda, artinya larutan tersebut termasuk dalam larutan elektrolit lemah. Redupnya lampu dan adanya gelembung menunjukkan bahwa daya hantar listrik dari larutan tersebut terbilang lemah. Dan gelembung yang dihasilkan disini jumlahnya akan terlihat sedikit, karena memang ion yang dihasilkan pun tidak banyak.

Sponsors Link
, , , , , , ,
Oleh :
Kategori : Kimia