Sponsors Link

Bahan Kimia Oksidator : Contoh dan Dampaknya

Sponsors Link

Bahan kimia oksidator adalah bahan kimia yang bekerja sebagai zat pengoksidasi dalam sebuah reaksi. Peristiwa ini terjadi karena adanya perpindahan/transfer elektron atau hilangnya elektron dari substrat lain.

Untuk lebih jelasnya mari kita lihat contoh reaksi dibawah ini.

MnO2 + H2SO4 + NaI → MnSO4 + Na2SO4 + H2O + I2

 +4    -2      +1 +6-2         +1-1         +2  +6 -2        +1  +6  -2      +1 -2        0

Reduksi        : MnO2                   MnSO4  (MnO2 sebagai oksidator)

Oksidasi       : NaI                       I(NaI sebagai reduktor)

Bahan kimia oksidator memiliki contoh yang dapat dikatakan banyak, walaupun tidak terdapat secara bebas di alam, yang pada umumnya dalam bentuk garam. Sehingga apabila ingin mendapatkan bahan kimia ini secara murni maka harus melewati beberapa proses yang dimulai dari proses elektrolisis atau melalui cara mengoksidasi senyawa halida (X).

Contoh Bahan Kimia Oksidator

1. Fluorin

Fluorin merupakan senyawa golongan VIIA yang biasanya disebut dengan golongan halogen. Golongan halogen terdiri dari Fluorin, Clorin, Bromin, Iodin dan Astatin. Sifat golongan halogen dari atas kebawah sifat oksidatornya semakin lemah, namun Astatin tidak termasuk sebagai oksidator karena Astatin merupakan senyawa radioaktif. Baca juga mengenai bahan kimia radioaktif.

Karena sifat golongan halogen itu lah maka Fluorin merupakan senyawa dengan sifat oksidator paling kuat diantara senyawa lainnya dalam golongan VIIA. Dalam proses pembuatannya Fluorin tidak bisa didapat dengan cara mengoksidasi senyawa halidanya, melainkan melalui proses elektrolisis, yang ditunjukkan sebagai berikut. Elektrolisis dilakukan pada tempat terbuat dari baja, di mana sebagai katode baja dan sebagai anoda karbon (grafit).

Reaksi:

KHF2 → K+ + HF2-   (proses elektrolisis garam hidrogen fluoride KHF2)

HF2- → H+ + 2F     (KHF2 dilarutkan dalam HF cair)

Katode: 2H+ + 2e → H2

Anoda : 2F→ F2 + 2e

2. Klorin

Klorin juga merupakan unsur golongan VIIA berwarna hijau yang tidak dapat ditemukan secara bebas di alam melainkan dalam bentuk gabungan seperti NaCl (elektrolit kuat) atau dalam wujud mineral seperti silvit dan kamalit. Klorin merupakan senyawa berbentuk gas berwarna hijau kekuningan yang berbau menyengat dan beracun apabila terjadi kontak langsung dengan tubuh kita. Klorin juga memiliki massa yang lebih berat tiga kali lipat dibandingkan dengan udara.

3. Bromin

Bromin merupakan unsur halogen yang berwarna merah gelap dan bersifat korosif apabila dalam wujud larutan. Bromin memiliki tingkat kekekentalan yang lebih tinggi dibandingkan dengan air dan berfungsi untuk untuk pemurnian air, maupun untuk kepentingan kedokteran. Baca juga mengenai bahan kimia eksplosif.

4. Iodin

Iodin atau yang biasa juga disebut dengan yodium merupakan senyawa non-logam yang terdapat melimpah di udara, tanah dan air, terutama air laut. Yodium memiliki peran yang cukup penting bagi metabolisme tubuh kita. Salah satunya adalah kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid mudah sekali pembesaran atau pembengkakan apabila tubuh kita kekurangan iodin. Namun apabila iodin memiliki dosis yang terdapat cukup banyak dalam tubuh,  kita juga akan mengalami overdosis. Gejalanya dapat berupa sakit perut, sesak napas, dsb.

Dampak Bahan Kimia Oksidator

Bahan-bahan kimia oksidator yang terdiri dari deretan golongan VIIA dan lain-lain memiliki berbagai dampak, baik itu dampak buruk maupun dampak baik. Berbagai dampak tersebut akan kita bahas satu persatu:

1. Fluorin

  • Dampak terhadap lingkungan

Fluorin memiliki pengaruh yang bagus untuk kesuburan tumbuhan apabila dalam dosis yang cukup, apabila konsentrasi fluorin terlalu banyak maka dapat menyebabkan berkurangnya atau sedikitnya jumlah hasil panen. Namun apbila terlalu sedikit juga dapat menyebabkan tumbuhan kekurangan nutrisi dan menghambat pertumbuhan. Baca juga mengenai contoh bioteknologi di bidang lingkungan.

  • Dampak terhadap kesehatan

Fluorin adalah bahan utama yang terdapat pada pasta gigi yang pasti nya setiap hari kita gunakan untuk membersihkan gigi kita dari kotoran bekas makanan yang menempel. Sehingga dapat dikatakan fluorin merupakan bahan yang baik bagi kesehatan. Namun, jangan salah sangka. Fluorin yang setiap harinya kita temukan juga dapat membahayakan untuk kesehatan kita apabila berlebihan. Fluorin yang terlalu banyak dapat menyebabkan fluorosis. Fluorosis merupakan kerusakan pada gigi yang diakibatkan tingginya konsentrasi fluorin (diatas 1000ppm)

2. Klorin

  • Dampak terhadap lingkungan

Klorin memegang peranan yang cukup penting terhadap lingkungan sekitar kita. Karena adanya klorin, Na (Natrium) yang terkandung di dalam air laut dapat larut. Apabila daratan yang dekat dengan laut, atau pinggir pantai, memiliki tingkat jumlah klorida yang tinggi, begitu pun sebaliknya, apabila suatu daratan jauh dari air laut, maka jumlah kloridanya pun  semakin rendah. Jumlah klorida yang pas untuk sebuah tanaman dapat tumbuh dengan subur adalah apabila tanah memiliki konsentrasi klorida sebanyak 10 ppm, karena klorida merupakan mikronutrien utama  untuk tumbuhan berklorofil.

  • Dampak terhadap kesehatan

Klorin merupakan senyawa kimia berbentuk gas, sehingga akan sangat mudah bagi klorin untuk dapat terhirup. Berbahaya tidaknya klorin bergantung pada durasi atau lamanya seseorang terpapar oleh gas klorin. Baca juga mengenai dampak bioteknologi dalam bidang kesehatan.

3. Bromin

  • Dampak terhadap lingkungan

Bromin digunakan secara luas sebagai insektisida. Insektisida cukup banyak membantu para petani untuk menghindarkan tumbuhan dari serangga-serangga yang merugikan bagi pertumbuhan tumbuhan. Namun bagaimanapun insektisida tetap saja berbahaya apabila digunakan dengan jumlah yang cukup banyak, karena insektisida dapat mencemari tanah sehingga tanah tidak lagi subur, mencemari perairan sungai sehingga organisme sungai keracunan dan mengalami kematian.

  • Dampak terhadap kesehatan

Bromin merupakan bahan insektisida, sehingga tentu saja bromin dapat dikatakan cukup berbahaya, karena berfungsi untuk membunuh serangga. Bahkan bromin juga cukup berbahaya bagi mamalia dengan ukuran besar seperti manusia. Bromin dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui beberapa cara. Melalui cara inhalasi atau hirup apabila bromin dalam wujud gas, bisa juga melalui kulit apabila wujud bromin cair terkena secara langsung. Bromin bersifat korosif apabila terkena kulit, sehingga sangat berbahaya.

4. Iodin

  • Dampak terhadap lingkungan

Iodin banyak ditemukan didalam udara dari hasil evaporasi atau penguapan air laut yang kemudian akan turun dalam bentuk hujan dan meresap ke alam tanah. Iodin atau yodium juga dapat bersifat radoaktif. Iodin bersifat radioaktif apabila terjadi reaksi antara uranium dan plutonium. Baca juga mengenai udara komplementer.

  • Dampak terhadap kesehatan

Seperti yang kita telah ketahui, Iodin merupakan bahan utama dalam hormone yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid merupakan hormon yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia, karena kelenjar tiroid memegang peranan penting dalam mengatur metabolisme manusia.

Demikian penjelasan mengenai bahan kimia oksidator. Semoga bermanfaat.

Sponsors Link
, , , , ,
Oleh :
Kategori : Kimia